foto : istimewa
Politik, serayunusantara.com | Dilansir dari warta ekonomi, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, merespons anggapan bahwa partainya telah melanggar etika politik. Hal itu santer dibicarakan usai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan yang selama ini dikenal sebagai lawan pemerintahan sebagai capres 2024.
Saat menjawab pertanyaan wartawan soal anggapan melanggar etika politik, Surya Paloh menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah berbicara mengenai hal itu.
“Enggak pernah saya dengar itu dari Presiden, NasDem melanggar etika,” ucap Paloh di Jakarta Pusat, Rabu (25/10).
Pendiri Media Group itu mengaku bakal menghadap kepada Jokowi secara langsung seandainya kepala negara menyebut NasDem melanggar etika politik sebagai parpol koalisi pemerintahan.
Baca Juga : Peduli dengan Korban Truk Jatuh ke Kedung Cenit, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Blitar Berikan Bantuan
“Kalau presiden mengatakan NasDem melanggar etika, saya pasti akan datang menemui,” ujar Paloh.
Dia meyakini Jokowi tidak akan me-reshuffle menteri hanya untuk mengeluarkan NasDem dari pemerintahan. Menurut Paloh, Jokowi memahami arti keberadaan NasDem sehingga kepala negara tidak akan me-reshuffe kabinet untuk mendepak parpol yang identik dengan Restorasi Indonesia itu.
“Presiden Jokowi yang saya kenal, tentu memahami juga, apa arti keberadaan NasDem bersama beliau (Jokowi, red),” ucap dia.
Baca Juga : Bertemu Tokoh Politik Kawakan Samanhudi, Wabup Blitar Apakah Ajak Gabung ke PAN?
Namun, Paloh tetap menghargai hak yang dimiliki Jokowi sebagai Presiden RI untuk melakukan reshuffe kabinet dan tidak mau mengintervensi hal tersebut.
“Kalau misalnya masih dianggap, tetap diperlukan, saya menghargai, tetapi kalau misalnya dianggap, ah, NasDem ini enggak ada gunanya lagi, nih, saya suruh pinggir saja. Artinya, kami akan menghormati itu,” tegas alumnus Universitas Islam Sumatra Utara itu.(*)
Diunggah oleh : Achmad Zunaidi (Biro Blitar)