Mekah, serayunusantara.com – Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR menyoroti pengelolaan makanan bagi jemaah haji Indonesia perlu ditingkatkan lagi, sebagai perbandingan negara Malaysia dinilai memiliki pengelolaan makanan yang lebih baik.
Salah satu contoh soal distribusi makanan bagi jemaah haji pada tanggal 7, 14 dan 15 Dzulhijah. Di tiga hari itu, jemaah haji Indonesia tidak mendapat distribusi makanan.
Hal tersebut dikatakan Anggota Komisi VIII DPR RI Mochamad Hasbi Asyidiki saat mengunjungi salah satu penyedia makanan untuk jemaah Indonesia, yaitu katering AlMudif AlMutamaiz di Kota Makkah, Sabtu (25/6/2023), seperti dilansir dari laman DPR RI.
Katering ini ternyata juga menyediakan makanan untuk jemaah haji Malaysia.
Politisi F-PDI Perjuangan ini menambahkan, distribusi makanan bagi jemaah Malaysia tidak berhenti di 3 hari tersebut. Jemaah haji Malaysia mendapatkan makanan berupa kuzi daging, semacam gulai daging, pada 3 hari jemaah Indonesia tidak menerima distribusi makanan dari pemerintah.
“Jemaah Malaysia masih mendapatkan makanan tapi dalam bentuk daging yang dibungkus, beef kuzi, bahkan saya ada fotonya, ada videonya. Nah ini saya tanyakan ke pemilik katering, ini untuk jemaah Indonesia atau Malaysia, dijawab ini untuk jemaah Malaysia,” ungkap Hasbi.
Baca Juga: Kemenparekraf Bahas Peluang Potensi Wisata Indonesia dengan TA/TO asal Malaysia
Legislator Dapil Banten I ini menyampaikan, hasil temuan kami, Malaysia mampu memberikan beef kuzi dalam packaging yang sangat-sangat representatif, kalau Kemenag serius untuk memberikan makanan di tanggal-tanggal 7, 14, 15 Dzulhijjah.
Mungkin bisa juga di tahun depan dan tahun-tahun berikutnya agar penyedia makanan itu dari pihak hotel,” imbuh Hasbi.
“Alasan Kemenag tidak mendistribusikan makanan di tanggal 7, 14 dan 15 Dzulhijjah dengan alasan masalah transportasi. Makanya, kami berharap di tahun depan dan tahun-tahun berikutnya agar penyedia makanan itu pihak hotel saja,” kata Hasbi.
Hasbi mengatakan, tak ada niat Timwas Haji DPR untuk mencari-cari kesalahan Pemerintah dalam pelaksanaan Haji 2023. Dia menegaskan temuan yang disampaikan apa adanya sesuai hasil tinjauan di lapangan.
Ia juga memuji soal kualitas beras yang diberikan bagi jemaah Haji Indonesia. Namun, ia berharap ada perbaikan soal kualitas dan distribusi makanan haji.
“Kalau Pemerintah Malaysia bisa, kenapa kita tidak. Kita harapkan ada perbaikan, tentu kesempurnaan memang ingin kita wujudkan lah, artinya supaya pelayanan haji yang bertemakan Haji Ramah Lansia dan Berkeadilan ini bisa sukses. Insya Allah kalau memang Pemerintah melalui Kemenag melaksanakan, sebagai pelaksana haji mengawal, Haji 2023 ini akan menjadi sejarah bahwa pelaksanaan tahun ini menjadi yang terbaik,” tutur Hasbi. (jk/aha)