Jumbo Bakal Tayang di 17 Negara, Visinema Puji Dukungan Kemenekraf Bantu Menembus Pasar Global

Jakarta, serayunusantara.com – Dukungan nyata dari Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) menjadi kunci kesuksesan film animasi Jumbo menembus pasar internasional. Visinema mengapresiasi langkah konkret Kemenekraf yang membantu Jumbo dari tahap awal hingga eksekusi. Keberhasilan ini membuktikan bahwa talenta animasi Indonesia mampu bersaing di tingkat global, didukung Kemenekraf untuk terus memajukan industri kreatif tanah air.

Kesaksian itu disampaikan Visinema pada Gala Premier Jumbo digelar di Epicentrum XXI, Jakarta, Jumat, 13 Maret 2025, yang dihadiri oleh Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabarekraf), Teuku Riefky Harsya, serta Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu.

Menekraf Riefky memberikan apresiasi terhadap perkembangan sektor perfilman dan animasi Indonesia, salah satunya melalui dukungan penuh terhadap peluncuran film animasi Jumbo. Film ini resmi dirilis dan siap tayang di seluruh bioskop Indonesia pada momentum libur Lebaran 2025.

Dalam sambutannya, Menekraf Riefky menyatakan Jumbo merupakan contoh nyata karya animasi lokal yang mampu bersaing di pasar global.

“Hari ini kita tidak hanya menyambut peluncuran sebuah film, tetapi juga merayakan salah satu pencapaian besar industri animasi Indonesia. Jumbo adalah bukti nyata bahwa industri kreatif Indonesia semakin kuat, inovatif, dan siap bersaing di tingkat global,” ujarnya.

Baca Juga: Kemenekraf-BPS sepakati Penguatan Data Guna Buka Lapangan Kerja

Kemenekraf telah memberikan dukungan penuh terhadap produksi film animasi Jumbo sejak tahap awal, termasuk sebelum trailer resmi diluncurkan. Dukungan ini sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto, melalui Bappenas, untuk memperkuat ekosistem animasi Indonesia. Menekraf Riefky menjelaskan dukungan tersebut mencakup kebijakan strategis yang tepat sasaran dan tepat guna.

“Kami hadir sebagai jembatan antara para pelaku ekonomi kreatif dengan mitra-mitra strategis, agar pengembangan tiap subsektor dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. Selain itu, sejalan dengan expert survey yang kami lakukan pada tahun 2024, subsektor Film, Animasi, dan Video (FAV) diprediksi menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat. Hal ini dibuktikan pada 2024 jumlah penonton film Indonesia mencapai rekor 82 juta penonton, melampaui capaian di 2023 sebesar 54 juta penonton. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk mendorong lebih banyak karya lokal agar bisa menembus pasar internasional,” jelasnya.

Film animasi Jumbo tidak hanya akan tayang di dalam negeri, tetapi juga akan tayang di 17 negara seperti Turki, Mongolia, Rusia dan beberapa negara Eropa. Group President Visinema dan CEO Visinema Studios, Herry B. Salim menyebut pencapaian ini sebagai langkah awal bagi industri animasi Indonesia untuk menciptakan evergreen intellectual property (IP) yang diakui secara global.

“Mungkin sudah banyak yang tahu kalau kita bicara evergreen IP seperti Toy Story, Frozen, dan lain sebagainya, di mana itu semua milik IP luar negeri, dan Indonesia belum sampai mempunyai itu. Harapannya semoga Jumbo ini menjadi langkah awal untuk Indonesia mempunyai evergreen IP yang nantinya bukan hanya menjadi tuan rumah di Indonesia tetapi juga bisa didengar di mancanegara,” kata Herry dalam jumpa pers seusai gala premier. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *