Kabupaten Blitar Sandang Predikat Pemasok Cabai Tingkat Nasional

Petani mengecek perkebunan cabai rawit di Kabupaten Blitar. (Foto: Kementan)

Blitar, serayunusantara.com – Kabupaten Blitar berhasil menyandang predikat sebagai daerah yang menjadi pemasok cabai terbesar tingkat nasional. Predikat itu bukan tanpa alasan, lahan di Bumi Penataran yang ditanami tanaman cabai begitu luas.

Kepala Bidang (Kabid) Sarana Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, Hikma Wahyudi mengatakan pada tahun 2021, produksi cabai rawit mencapai 713.370 kwintal.

“Sektor pertanian di Blitar punya produktivitas hortikultura yang luar biasa. Terbukti hingga saat ini wilayah Kabupaten Blitar menjadi daerah pemasok cabai terbesar di Indonesia,” ungkapnya, Jumat (9/6/2023).

Hikma mengungkapkan, berdasarkan data yang dimilikinya sampai saat ini Kabupaten Blitar masih menjadi daerah sentra cabai. Pasokan komoditas bumbu dapur utama ini masuk 3 besar di Indonesia yang dikirim ke Jakarta.

“Ini juga karena lahan di Kabupaten Blitar subur dan bisa ditanami secara bergantian. Sehingga produksi cabai terus ada dan melimpah,” ucapnya.

Baca Juga: Begini Upaya DKPP Kabupaten Blitar Kembalikan Kejayaan Tembakau Selopuro

Jika dilihat dari laporan, kata Hikma, dari produksi pada 2021 sebesar 713.370 kwintal. Mayoritas dalam setahun kurang lebih ada 11 ribu hektare sawah ditanami cabai.

Menurutnya, apabila dilihat dari data yang berhasil dihimpun, cabai hasil panen di Kabupaten Blita paling banyak dikirim ke Jakarta, kemudian disusul Kediri, Surabaya, dan Semarang.

Tidak hanya itu, ada juga cabai yang dikirim ke luar Jawa seperti Kalimantan dan Sulawesi.

“Saya berharap para petani di Kabupaten Blitar bisa mengelola lahan dengan baik dan berinovasi dalam bercocok tanam, agar terus bisa memproduksi cabai dengan kualitas tinggi,” pungkasnya.

Baca Juga: Musim Kemarau Kering, Petani di Blitar Bagian Utara Disarankan untuk Tanam Cabai

Melansir dari laman Kementerian Pertanian, potensi luas panen cabai rawit di Kabupaten Blitar mencapai kurang lebih 8 ribu hektarr per tahun. Seluas 6 ribu hektare merupakan lahan tadah hujan di dataran tinggi wilayah Blitar Selatan.

Luasan 2 ribu hektare sisanya terletak pada lahan dataran rendah wilayah Blitar utara. Musim tanam keduanya berbeda sehingga panennya pun tidak bersamaan.

Wilayah Blitar Selatan menjadi andalan kabupaten Blitar namun belum dapat diatur pola tanamnya. Pertanamannya serentak saat musim hujan saja. Rata-rata pada bulan Oktober-Desember dan lama masa panennya pun tergantung dengan kondisi hujan.

Luasan 6 ribu hektare tersebut terbagi dalam 3 kecamatan yakni Wates, Binangung dan Panggung rejo. Produksinya mampu mencapai 250 ton per hari pada saat panen raya. Sebanyak 80 persennya disuplai ke Jabodetabek. (adv/jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *