Blitar, serayunusantara.com – Rangkaian peringatan Bersih Desa Kelurahan Kepanjenkidul yang digelar sejak 16 April hingga 10 Mei 2025 mencapai puncaknya pada Sabtu (10/5/2025).
Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, hadir secara langsung untuk memberangkatkan pawai budaya dari Lapangan Kelurahan Kepanjenkidul, menandai komitmen pemerintah dalam melestarikan tradisi lokal.
Dalam sambutannya, Walikota yang akrab disapa Mas Ibin menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai bentuk syukur dan penghormatan kepada leluhur:
“Bersih Desa bukan sekadar ritual, tetapi wujud syukur atas berkah Tuhan dan doa untuk arwah pendahulu. Mari kita jaga tradisi Jawa ini sebagai identitas kolektif.”
Tahun ini, Bersih Desa Kepanjenkidul menghadirkan beragam atraksi budaya, termasuk:
– Sendratari Rampokan Macan (pertunjukan teatrikal tentang legenda lokal)
– Kirab budaya dengan rute melintasi Jalan Melati, Veteran, Mastrip, dan Anggrek
– Kembul bujono sewu takir (hidangan bersama dalam takir daun pisang) sebagai simbol kebersamaan.
Baca Juga: Bakso Tahlilan di Wonotirto Blitar Berujung Petaka, 18 Orang Alami Keracunan
Lurah Kepanjenkidul, Iwan Suharno, memaparkan bahwa kegiatan telah dimulai sejak April dengan beragam agenda:
– Lomba e-Sport dan basket mini (melibatkan generasi muda)
– Khotmil Qur’an dan mocopatan (pembacaan tembang Jawa)
– Ziarah pepunden (penghormatan kepada leluhur)
– Kerja bakti serentak warga
“Bersih Desa adalah warisan turun-temurun. Tahun ini kami tambah kekayaan budayanya dengan Rampokan Macan,” jelas Iwan.
Acara dihadiri oleh Forkopimcam Kepanjenkidul, perwakilan Dinas Pendidikan, serta lurah se-Kecamatan Kepanjenkidul, menunjukkan sinergi antar-pemangku kepentingan dalam menjaga tradisi.
“Semoga tradisi ini tetap hidup dan menginspirasi daerah lain,” pungkas Mas Ibin usai melepas pawai. (Serayu)