Kebijakan Rekrutmen Kemenimipas Tuai Kritik: Kenapa Harus TNI Polri?

Jakarta, serayunusantara.com – Beberapa hari yang lalu, melalui akun Instagram @kemenimipas, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) RI membuka seleksi terbuka untuk jabatan Pimpinan Tinggi Madya mulai 28 Juli 2025 – 11 Agustus 2025.

Jabatan yang dibuka antaranya yaitu: 1) Direktur Jenderal Imigrasi dan 2) Staf Ahli Bidang Pelayanan Publik dan Reformasi Hukum. Untuk pendaftaran bisa melalui http://pansel.kemenimipas.go.id.

Di dalam pengumuman seleksi dengan nomor WIP-SA.02.01-3 tentang Seleksi Terbuka Jabatan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan ditandatangani langsung oleh Silmy Karim, Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Sekaligus Ketua Panitia Seleksi pada Jum’at (25/07/2025).

“Kami buka kesempatan bagi para ASN, TNI, Polri yang memenuhi syarat untuk bergabung serta mengabdi di Kementrian Imigrasi dan Permasyarakatan
Seleksi ini sekaligus menjadi pintu masuk sebagai pengembangan karirnya,” melalui Instagram resmi Kemenimipas.

Baca Juga: Polres Ngawi Lakukan Penyekatan Rombongan IKSPI di Wilayah Perbatasan

Dalam unggahannya, seleksi tersebut diperuntukan untuk para ASN, TNI, dan Polri. Hal tersebut memberi reaksi yang beragam dari para netizen Indonesia.

“Kenapa harus TNI Polri ya min? Dari
Akademi sendiri insyaAllah banyak
yg mumpuni,” komentar dari akun @r_chandraanata.

“wkwk tni polri ikut juga? enak juga
mereka double merangkap begitu
padahal yang jauh lebih kompeten
banyak dari internal yakin,” ungkap dari akun @saktiidm

“Akademi sendiri tidak berkompeten
yah? Kenapa harus ada TNI &
POLRI? miris ya min… SOS,” komentar dari @trido_kurniawan.

“Lulusan akademi imigrasi/poltekim
kan banyak Pak, mereka yg sedari
akademi sudah belajar tentang seluk
belum imigrasi. Pastinya mereka
sudah paham betul tentang tupoksi
yg nntinya mrka jabat mari kita beri
kepercayaan kepada mereka
(internal kita sendiri). Toh mrka2
adalah calon pemimpin yg
dipersiapkan dan ditempa di wadah
sekolah AIM/POLTEKIM untuk
menjawab persoalan dan tantangan
ttg keimigrasian,” dari akun @andhikaa_10.

“Kenapa harus eksternal yg dijadikan
pimpinan? Padahal ada AIM
angkatan awal, diksus, PTK yg jelas
lebih paham tentang keimigrasian.
Atau ini formalitas aja biar bisa
“masukin” orang?,” komentar dari @alpukattte.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *