Surabaya, serayunusantara.com — Melansir dari laman Kemenag RI, Kementerian Agama akan menggelar Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika (KMBAA) di Bandung. KMBAA akan dihelat dari 11 – 13 Desember 2023.
Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat, Kemenag Suyitno berharap, KMBAA di Bandung bisa mengimpor dan mengekspor praktik-praktik baik moderasi beragama di benua Asia Afrika. “KMBAA juga diharapkan dapat berkontribusi, memberikan solusi, dan pandangan kepada semua pihak tentang pentingnya hidup yang damai, meskipun kita semua berbeda latar belakang, suku bangsa, agama dan heterogenitas,” terang Suyitno saat berbicara pada Diskusi Publik dan Ekspos Inovasi Moderasi Beragama di Universitas Airlangga, Surabaya, Senin (24/10/2023).
Acara ini mengusung tema “Membangun Harmoni Melalui Kampung Moderasi dan Rumah Ibadah Moderasi”. Hadir beberapa narasumber, yaitu: Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Didik Darmanto, Koordinator Jaringan Gusdurian dan Tim Ahli Pokja Moderasi Beragama, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, dan Direktur Jenderal Bimas Buddha Supriyadi.
Diskusi Publik dan Ekspos Inovasi Moderasi Beragama digelar sebagai bagian dari persiapan sekaligus langkah sosialisasi. Menurutnya, ekspos inovasi moderasi beragama di Unair ini sejalan dengan lahirnya Pepres Nomor 58 Tahun 2023, tentang penguatan moderasi beragama. Program Moderasi Beragama (PMB) bukan semata tusinya Kemenag, tetapi menjadi kewajiban bersama semua K/L.
Baca Juga: Kemenag-Kemenkes Siapkan Skema Baru Syarat Istitha’ah Kesehatan & Pelunasan Biaya Haji 2024
“Program inovasi moderasi bertujuan agar praktik baik dari masyarakat, dan lembaga pendidikan, bisa menjadi role model, bahwa apa yang dilakukan menjadi contoh dan bisa dikembangkan lalu didesiminasikan di tempat lain,” tegas Kaban.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama, Nizar Ali saat membuka kegiatan mengapresiasi Balitbang Diklat atas penyelenggaraan ekspos inovasi moderasi beragama. Menurutnya, Kampung Moderasi Beragama, Rumah Moderasi Beragama, Sekolah Moderasi Beragama, serta Perguruan Tinggi Moderasi Beragama, bisa menjadi role model menjelang tahun politik. Sebab, pada tahun politik masyarakat sangat rentan dengan gesekan-gesekan, hanya karena perbedaan pilihan politik.
“Moderasi beragama di kampung dan tempat ibadah menjadi opsi untuk menciptakan keharmonisan umat beragama. Sebab di kampung moderasi beragama dipastikan kehidupan umat beragama harmonis dan damai,” terang Nizar.
Pada Kegiatan diskusi ini juga diberikan hadiah kepada para pemenang lomba inovasi. Ada dua kategori pemenang, yaitu: kampung moderasi dan rumah ibadah moderasi beragama.
Baca Juga: Kemenag dan Polri akan Rekrut Hafiz Berprestasi Jadi Anggota Polisi
Pemenang Kategori Kampung Moderasi Beragama:
1. Desa Rama Agung, Bengkulu;
2. Dusun Plumbon, Banguntapan, DIY; dan
3. Desa Budakeling, Karangasem, Bali.
Pemenang Kategori Rumah Ibadah Moderasi Beragama:
1. Vihara Tanah Putih, Semarang, Jawa Tengah;
2. Masjid At-Taqwa, dan Pura Kalingga, Pekalongan, Jawa Tengah; dan
3. Pura Karanggede, Bantul, DIY.***