Kemenag Dirikan Pendidikan ‘Widyalaya’, Sejenis Madrasah Berciri Khas Keagamaan Hindu

Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija (Foto: Kemenag RI)

Bogor, serayunusantara.com — Melansir dari laman Kemenag RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Hindu tengah memproses berdirinya satuan pendidikan umum berciri khas keagamaan Hindu. Satuan pendidikan ini nantinya akn diberi nama Widyalaya.

“Widyalaya merupakan satuan pendidikan yang sejenis Madrasah bagi umat Hindu yang nantinya akan ada dari jenjang TK hingga SMA. Di Widyalaya ini, bisa disebut jenjang Pratama, Adi, Madya dan Utama. Ini sudah dibuatkan Peraturan Menteri Agama (PMA) tinggal nunggu harmonisasi dengan Menkumham,” kata Dirjen Bimas Hindu Prof. I Nengah Duija di Bogor, Jumat (8/12/2023).

Widyalaya ini selain menjadi program prioritas Ditjen Bimas Hindu Kemenag juga menjadi legacy Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam bidang pendidikan. “Mudah-mudahan tahun ini selesai, sehingga kami punya sekolah keagamaan yang sejenis Madrasah dari tingkat TK sampai SMA,” harap Prof. Duija.

Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi Hindu

Selain pendirian Widyalaya, Ditjen Bimas Hindu juga tengah memproses peningkatan status dan penegerian sejumlah Perguruan Tinggi Hindu. Ada dua kampus yang sedang dalam proses peningkatan status, yaitu: Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja diproses menjadi Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan, dan IAHN Tampung Penyang diproses menjadi Universitas Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya. Selain itu, Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten Jawa Tengah sedang diproses penegeriannya menjadi Sekolah Tinggi Hindu Negeri Jawa Dwipa.

Baca Juga: Kemenag Berikan 40 Penghargaan untuk Humas dan Media

 

“Adanya peningkatan status dan penegerian Perguruan Tinggi Hindu ini saya kira adalah legacy yang luar biasa dari Gus Menteri,” katanya.

Duija juga menyebut bahwa sepanjang tahun 2023, ada peningkatan pengusulan kenaikan pangkat dari Lektor ke Lektor Kepala dan Guru Besar. “Dalam tiga bulan terakhir, telah lahir 16 guru besar dari Kemenag. Juga, dalam kaitannya dengan pengembangan SDM Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKHN), sebanyak 6 orang telah berhasil lolos program beasiswa LPDP tahun 2023. Ada 6 orang yang menempuh pendidikan S3, 4 di antaranya belajar di luar negeri dan 2 lainnya di dalam negeri,” katanya.

“Kami berharap program legacy dari Gus Yaqut dapat tuntas dirasakan oleh umat Hindu seluruh Nusantara di tahun 2024 nanti, khususnya terkait Pendidikan Umum berciri khas Keagamaan Hindu atau Widyalaya dari jenjang TK hingga SMA/SMK. Demikian juga alih status dan peningkatan status PTKHN. Semua ini legacy monumental untuk umat Hindu di masa kini dan masa depan,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *