Chief Engagement & Information Officer GAVI Pascal Barollier dalam GAVI Board Meeting pada hari terakhir di Bali. (Foto: Kemenkes RI)
Bali, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenkes RI, Hubungan antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) dipastikan akan terus berlanjut dan berkembang. Dengan kemampuan produksi vaksin yang mumpuni, Indonesia tetap menjadi mitra strategi bagi GAVI dalam mendukung upaya imunisasi global.
Hal ini ditegaskan oleh Chief Engagement & Information Officer GAVI Pascal Barollier dalam GAVI Board Meeting pada hari terakhir di Bali, Kamis (5/12).
GAVI Board Meeting rutin diadakan dua kali setahun, yakni di Jenewa dan di negara pelaksana. GAVI Board Meeting kali ini berlangsung di Bali, Indonesia.
Barollier mengatakan fokus utama pembahasan adalah evaluasi kemitraan 22 tahun antara Indonesia dan GAVI. Kemitraan ini dinilai berhasil membawa Indonesia bertransisi dari negara penerima dukungan vaksin menjadi negara yang sepenuhnya membiayai sendiri program vaksinasinya.
“Gavi menganggap Indonesia sebagai salah satu kisah sukses dalam pelaksanaannya,” ujar Barollier.
Dalam pertemuan ini, lanjutnya, sejumlah keputusan penting diambil, termasuk terkait pendanaan program vaksin dan penguatan sistem kesehatan. Keputusan tersebut menjadi landasan untuk membentuk masa depan imunisasi serta memperkuat kesehatan masyarakat.
Selain diskusi, delegasi GAVI juga melakukan kunjungan lapangan ke Posyandu, Puskesmas, dan sekolah. Kunjungan ini menunjukkan implementasi pendidikan imunisasi di lapangan, di mana anak-anak diedukasi tentang pentingnya imunisasi.
Pertemuan ini juga menyoroti peran GAVI sebagai kemitraan publik – swasta, di mana kolaborasi sektor publik dan swasta berkontribusi dalam melindungi masyarakat dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
Baca Juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Pencegahan Penyakit jadi Kunci Utama
“Ke depan, strategi kemitraan antara GAVI dan Indonesia diharapkan dapat terus memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan masyarakat, baik di tingkat nasional maupun regional,” ucap Barollier.***