KemenKopUKM Gelar Pengembangan Kapasitas Wirausaha Lokal Di Yogyakarta

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (12/11). (Foto: KemenKopUKM RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman KemenKopUKM RI, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyelenggarakan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) terkait Pengembangan Kapasitas Wirausaha Lokal di Kawasan Terpadu Komoditas Susu di D.I Yogyakarta sebagai upaya menciptakan wirausaha muda, mapan, inovatif, berbasis teknologi, dan berkelanjutan.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (12/11), mengatakan salah satu konsep pembangunan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah Major Project Pengelolaan Terpadu oleh Koperasi dan UMKM.

“Oleh karena itu, KemenKopUKM menggelar kegiatan ini yang diharapkan melibatkan peran aktif berbagai pihak dalam kolaborasi mendukung hilirisasi produk turunan susu melalui penguatan ekosistem, meningkatkan nilai tambah dengan inovasi, serta menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas,” ucap Siti Azizah.

Lebih lanjut, ia mengatakan, KemenKopUKM terus mendorong agar pemerintah daerah bersama pelaku usaha memperhatikan konsistensi usaha secara terintegrasi dari hulu ke hilir.

Baca Juga: Terapkan Stimulus Fiskal, Pemerintah Percepat Penyaluran KUR Guna Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Peserta FGD Pengembangan Kapasitas Wirausaha Lokal di Kawasan Terpadu UMKM Sektor Komoditas Susu terdiri dari Dinas yang membidangi KUKM dan Peternakan, Koperasi produsen susu di wilayah Sleman, dan pelaku usaha yang sudah berhasil melakukan konsolidasi produk turunan susu.

FGD ini bertujuan untuk menciptakan peluang kerja sama antara koperasi susu; stakeholder pelaku usaha pengelola produk susu dan turunannya dengan Koperasi Pengelola Rumah Produksi Bersama; serta Pemerintah Daerah. Melalui kegiatan ini juga diharapkan terbangun ekosistem yang saling menguatkan dengan inovasi yang sesuai dengan permintaan pasar.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan konsultasi bisnis dengan mitra kolaborator dan mitra strategis, seperti Mazaraat Artisan Cheese perusahaan produsen keju artisan yang telah masuk pasar Singapura dan Malaysia.

Selain itu PT. Tigaraksa Tbk yang merupakan good practice jasa produksi (makloon) susu. Perusahaan itu juga menawarkan pengelolaan produk susu dan turunannya yang dihasilkan koperasi, dengan syarat telah memiliki sertifikasi yang lengkap.

Baca Juga: Belanja Barang Dan Jasa Pemerintah Ke UMKM Jadi Katalis Pembangunan

Dari sisi akademisi, peluang penerapan Inovasi System Closed Loop dan sinergi pentahelix menguatkan ekosistem pengelolaan terpadu rumah produksi bersama produk turunan susu secara berkelanjutan. Di sisi lain, positioning produk dinilai sangat penting dalam strategi marketing sehingga opsi bundling dengan destinasi wisata sangat potensial untuk menarik wisatawan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *