Agenda internasional OIC Halal Expo yang diselenggarakan pada tanggal 23-26 November 2023 di Istanbul, Turki, PPIH Kemenperin kembali mendorong promosi pemberdayaan industri halal nasional. (Foto: Kemenperin RI)
Istanbul, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenperin RI, Ekonomi syariah dan industri halal telah menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melalui pengembangan industri halal, Indonesia berpotensi untuk meningkatkan PDB sebesar USD5,1 miliar. Salah satu upaya untuk mewujudkan peluang tersebut adalah melalui ekspansi dan pengembangan produk unggulan Indonesia di pasar ekspor dan pemenuhan atas permintaan global.
Indonesia memegang peran yang penting dalam menyediakan produk halal untuk pasar global. Saat ini, Indonesia menempati peringkat kesembilan negara eksportir terbesar untuk negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dengan kontribusi sekitar USD8,6 miliar dari produk halal. Lebih dari itu, terbuka pula peluang ekspor produk halal Indonesia senilai USD1,95 miliar ke negara-negara anggota OKI dan sekitar USD1,63 juta ke negara-negara non-OKI. Hal ini menunjukkan potensi yang sangat besar bagi produk halal nasional untuk bisa menembus pasar global, terutama dengan adanya dukungan promosi berskala internasional.
Melalui agenda internasional OIC Halal Expo yang diselenggarakan pada tanggal 23-26 November 2023 di Istanbul, Turki, Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali mendorong promosi pemberdayaan industri halal nasional. Keikutsertaan ini sejalan dengan arahan Menteri Perindustrian saat penganugerahan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) pada medio Oktober 2023. “Saya menyambut baik agar juara IHYA dapat diboyong untuk mengikuti pameran industri halal di luar negeri. Hal ini agar kita lebih cepat dan memberikan rangsangan bagi para pelaku industri agar mulai memproduksi produk berbasis halal,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di kesempatan tersebut.
Paviliun Indonesia yang digawangi oleh Kementerian Perindustrian serta berkoordinasi dengan KBRI Ankara dan KJRI Istanbul mengisi lahan seluas 96m2 dan menghadirkan berbagai elemen industri halal nasional, khususnya para peraih IHYA 2021-2023, para penerima fasilitasi sertifikasi halal PPIH Kemenperin, dan industri binaan Kemenperin. Selama gelaran ini, 18 peserta pameran dalam paviliun Indonesia menampilkan beragam produk halal nasional, antara lain meliputi makanan dan minuman, cokelat, minuman tradisional, suplemen herbal, produk home care, kosmetik, dan modest fashion.
Baca Juga: Ciptakan Inovasi, Kemenperin Pacu Kapasitas IKM Olahan Kopi di Kalsel
Paviliun Indonesia dikunjungi antara lain oleh Wakil Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki Cetin Ali Donmez, Sekretaris Jenderal Organisasi D8 Ambassador Isiaka Abdulqadir Imam, Mantan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki saat ini anggota Dewan Legislatif Mustafa Varank, Konsul Jenderal RI di Istanbul Darianto Harsono, dan para pengunjung lainnya. Fitur utama yang menjadi daya tarik dari paviliun ini adalah adanya anjungan peragaan membatik, meja seduh-saji minuman tradisional dan ketersediaan penerjemah bahasa Turki yang memadai. Dalam kunjungannya, Wakil Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki menyampaikan ketertarikan terhadap produk industri Indonesia. Salah satu di antaranya adalah potensi produk minuman herbal tradisional yang cukup besar untuk masuk ke pasar Turki.
OIC Halal Expo merupakan agenda tahunan tematik halal internasional yang diinisiasi oleh OKI dan diikuti berbagai negara anggotanya. Penyelenggaraan OIC Halal Expo tahun ini merupakan yang ke-10 kalinya, beriringan dengan gelaran World Halal Summit yang mengusung tema “A Gateway to Global Halal Economy: Unveiling the Potentials”. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Menteri Perdagangan Turki, Prof. Ömer Bolat.
Rangkaian agenda World Halal Summit menghadirkan berbagai narasumber dari sejumlah negara yang berkecimpung dalam bidang halal. Topik-topik yang dibahas meliputi Halal Infrastructure for Global Halal Economy, Halal Supply Chain, Building Blocks of Halal Economy, Reel Sector Access to Participating Finance in Halal Economy, Halal Food – New Approaches, New Potentials for Global Halal Economy Halal Tourism, Global Halal Digitalization and Innovation – Artificial Intelligent (AI), Halal Testing and Analysis of Halal Products, serta Halal Lifestyle – a Better Quality of Life.
Selain menampilkan aneka produk halal, kehadiran Kementerian Perindustrian pada agenda The 10th OIC Halal Expo dan World Halal Summit diperkuat pula dengan penyelenggaraan Indonesia Business Forum pada tanggal 25 November 2023 sebagai wadah temu bisnis antar perusahaan.
Baca Juga: Gelar Temu Industri, Kemenperin Optimalkan Kinerja Layanan Jasa
“Keikutsertaan Indonesia pada agenda ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami bagi industri halal nasional agar dapat lebih dikenal di dunia. Ke depan, kami harap lebih banyak industri halal yang bisa kami bawa ke event internasional untuk melebarkan sayap ke pasar halal global,” ujar Kepala Pusat Pemberdayaan Industri Halal Kemenperin, Mohammad Ari Kurnia Taufik.
Hingga akhir gelaran The 10th OIC Halal Expo 2023, Paviliun Indonesia berhasil mencatat komitmen pembelian antar perusahaan (B2B) sebesar USD670.000 atau senilai Rp10,4 miliar, serta sejumlah potensi kerjasama lebih lanjut dengan mitra potensial, baik di lingkup negara-negara OKI maupun non-OKI.***