Kementerian Perindustrian turut berpartisipasi pada ajang Industrial Transformation Asia Pacific (ITAP) ke-6 yang digelar di Singapore Expo pada tanggal 18-20 Oktober 2023. (Foto: Kemenperin RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenperin RI, Kementerian Perindustrian turut berpartisipasi pada ajang Industrial Transformation Asia Pacific (ITAP) ke-6 yang digelar di Singapore Expo pada tanggal 18-20 Oktober 2023. Pameran bergengsi tingkat internasional ini diselenggarakan oleh Constellar bersama mitra Internasional Deutsche Messe yang memfokuskan pada tiga dimensi utama, yaitu Keberlanjutan, Optimalisasi Efisiensi Manufaktur, dan Ketahanan Rantan Pasokan. Kemenperin melalui Pavilion Indonesia hadir menjadi salah satu dari 300 peserta pameran dunia.
“Dalam ajang ini, kami memboyong enam perusahaan, yakni Asosiasi Sistem & Teknologi Tanpa Awak (ASTTA), PT. Bentara Tabang Nusantara (BETA), CV AMX UAV Technologies, PT. Stechoq Robotika Indonesia, PT. Diametral Involute, dan PT. Lanius Inovasi Indonesia,sertamenampilkan layanan akselerasi industri 4.0 bagi sektor manufaktur di Indonesia melalui Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0),” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier di Jakarta, Minggu (22/10).
Menurut Dirjen ILMATE, gelaran ITAP 2023 menjadi ajang promosi dan unjuk kemampuan Indonesia khususnya di sektor industri manufaktur dalam menjalankan program Making Indonesia 4.0. “Industri manufaktur masih menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional, dimana tercermin konsistensi industri pengolahan nonmigas yang memberikan kontribusi sebesar 16,30 persen dengan nilai pertumbuhan sebesar 4,56 persen pada Triwulan II tahun 2023,” tutur Taufiek.
Selain berpartisipasi dalam pameran, Indonesia juga ikut serta dalam Forum Innovation Stage yang dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo didampingi Sekretaris Ditjen ILMATE Kemenperin, Yan Sibarang Tandiele, serta Sekretaris Ditjen Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Jonni Afrizon.
Baca Juga: Kemenperin Kebut Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
“Kedutaan Besar Republik Indonesia konsisten dalam mempromosikan produk dan teknologi terbaik Indonesia di Singapura. Kami siap bekerja sama untuk memfasilitasi kemitraan dan kerja sama antara pemerintah dan dunia usaha guna membuka kunci peluangpotensi penuh perekonomian kita,” ujar Suryo.
Ia menambakan, Indonesia bercita-cita menjadi negara industri sejak tahun 1950, dengan menginisiasi pendirian industri pesawat terbang, industri perkapalan, dan industri artileri. “Industri telah memberikan dampak yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan investasi dalam bidang infrastruktur,” imbuhnya.
Sementara itu, Sesditjen KPAII menyampaikan bahwa, kehadiran Kemenperin pada ajang ITAP 2023 juga bertujuan untuk memperkenalkan transformation journey dalam penerapan industri 4.0 di Indonesia sekaligus meningkatkan akses pasar dan jejaring bisnis industri dalam negeri dengan pihak industri global, khususnya di wilayah Asia Pasifik.
“Partisipasi Indonesia dalam ajang ini sangat penting dalam membentuk ekosistem industri 4.0. Dengan keikutsertaan Indonesia diharapkan kita dapat menyambut potensi kolaborasi dengan berbagai mitra internasional; baik dalam bentuk investasi, pengembangan sumber daya manusia, R&D, serta bidang kerja sama lainnya di Kawasan Asia Pasifik,” papar Jonni.
Baca Juga: Dekranas dan Kemenperin Ajak Masyarakat Lestarikan Kerajinan Kriya dan Wastra Nusantara
Pada kesempatan yang sama, Yan menjelaskan, fasilitasi keikutsertaan industri nasional pada ITAP 2023 merupakan salah satu program yang digagas oleh Kemenperin untuk mendukung salah satu target pada RPJMN 2020-2024 sesuai Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020, yaitu kontribusi ekspor produk industri berteknologi tinggi yang ditargetkan mencapai 13% pada tahun 2024.
“Strategi peningkatan ekspor barang dan jasa sektor industri manufaktur akan didukung oleh revitalisasi industri pengolahan yang mendorong diversifikasi produk ekspor non-komoditas, terutama produk manufaktur berteknologi tinggi,” ungkapnya.
Yan mengharapkan keikutsertaan Indonesia pada ITAP 2023 dapat meningkatkan pertumbuhan sektor ILMATE yang pada Triwulan II tahun 2023 mencapai 12,16 persen dengan kontribusi sebesar 4,19 persen terhadap PDB nasional atau 24,19 persen terhadap PDB industri non-migas. “Promosi kemampuan produk ILMATE di kancah internasional diharapkan dapat mempertahankan pertumbuhan sektor ILMATE yang telah bertahan double digit sejak Kuartal III tahun 2022,” tandasnya.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri selaku Plt. PIDI 4.0 Arnes Lukman mengemukakan, untuk mempercepat akselerasi adopsi dan implementasi industri 4.0 pada sektor manufaktur nasional, Kemenperin telah meluncurkan Pusat Digital Industri 4.0 (PIDI 4.0) yang akan menjadi one stop solution bagi trasnformasi industri 4.0 di Indonesia dengan lima layanan utama, yaitu Showcase Center, Capability Center, Ecosystem for Industry 4.0, Delivery Center, dan AI & Enginering Center.
Baca Juga: Kejar Target NZE, Kemenperin Sempurnakan Jurus Dekarbonisasi Sektor Industri
Dalam rangkaian Forum Innovation Stage, dilakukan pula penandatangan dua kesepatakatan kerja sama atau MOU, antara PT. Bentang Tabang Nusantara – Rohde & Schwarz dengan PT. Stechoq Robotika Indonesia – Adex Aile Co.,Ltd.
PT. Bentang Tabang Nusantara dan Rohde & Schwarz melakukan kerja sama yang berfokus pada kemitraan bisnis dan market segmen Aerospace Defense Technology (ADT) dan Wireless Indutrial Communication (WIC), serta Industrial Component and Research (ICR). Sedangkan lingkup kerja sama PT. Stechoq Robotika Indonesia – Adex Aile Co.,Ltd pada distribusi dan marketing alat uji keamanan kelistrikan serta perawatan alat uji keamanan kelistrikan.***