Setelah menyerahkan bantuan bagi warga Desa Bugaliman, Kec. Adonara Barat, Kab. Flores Timur yang menjadi korban sengketa tanah adat, bantuan dari Kementerian Sosial tiba di Pulau Adonara. (Foto: Kemensos RI)
Flores Timur, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemensos RI, Setelah menyerahkan bantuan bagi warga Desa Bugaliman, Kec. Adonara Barat, Kab. Flores Timur yang menjadi korban sengketa tanah adat pada Senin (21/10/2024), bantuan dari Kementerian Sosial tiba di Pulau Adonara pada Jumat (25/10/2024). Tim dari Kemensos bekerja sama dengan berbagai pihak terkait pun segera mendistribusikan bantuan tersebut.
“Bantuan dari Sentra Efata Kupang dan Gudang Bekasi untuk warga terdampak konflik di Adonara Barat tiba siang ini di Pulau Adonara. Bantuan-bantuan tersebut diangkut dengan kapal feri dari Larantuka,” ujar Pekerja Sosial Sosial Sentra Efata Kupang Indra Gunawan yang turut menyerahkan bantuan secara langsung.
Pascakonflik yang menghanguskan puluhan rumah warga tersebut, Kemensos langsung mendistribusikan bantuan dari lumbung berupa 230 paket makanan siap saji, 208 paket makanan anak, 65 lembar kasur, 50 lembar tenda gulung dan 80 lembar selimut. Bantuan tersebut segera didistribusikan kepada warga Desa Bugalima yang telah dievakuasi ke Desa Wureh.
Adapun hari ini, Jum’at (25/10), Kementerian Sosial menyalurkan bantuan berupa 102 lembar kasur, 104 tenda gulung, 104 lembar selimut,160 paket makanan anak, 1.040 paket makanan siap saji, 277 paket sandang dewasa, 225 pakaian dalam dewasa, 102 paket sandang anak, 112 daster, 225 paket shower kit serta 200 stel seragam untuk pelajar SD dan SMP. Bantuan tersebut diserahkan kepada Kepala Desa Bugalima Johanes Ricardus B. Tuban, disaksikan juga oleh warga bersama TNI dan Polri.
Baca Juga: Kemensos Dampingi Korban Kekerasan Seksual di Siak
“Terima kasih atas bantuan yang diberikan Kemensos untuk kami. Ini benar-benar bermanfaat,” tutur Johanes penuh syukur.
Selain menyerahkan bantuan, tim dari Kementerian Sosial juga melakukan asesmen kepada keluarga korban yang meninggal dan juga kepada korban-korban yang terluka. Layanan Dukungan Psikologis juga diberikan kepada anak-anak yang turut menjadi korban dalam konflik sengketa adat ini.***