Kementerian ESDM mengapresiasi upaya PT PLN (Persero) melistriki wilayah Pulau Buluh, Provinsi Kepulauan Riau, dengan mengoperasikan saluran kabel laut tegangan menengah 20 kV interkoneksi Batam-Pulau Buluh. (Foto: Kementerian ESDM RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian ESDM RI, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi upaya PT PLN (Persero) melistriki wilayah Pulau Buluh, Provinsi Kepulauan Riau, dengan mengoperasikan saluran kabel laut tegangan menengah 20 kilovolt (kV) interkoneksi Batam-Pulau Buluh. Program ini merupakan bagian program dedieselisasi untuk menonaktifkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sebelumnya menjadi sumber pasokan listrik di Pulau Buluh. Kini warga Pulau Buluh dapat mengakses listrik hingga 24 jam.
“Kami mengapresiasi kinerja PT PLN (Persero) yang telah berhasil menyediakan pasokan listrik selama 24 jam di Pulau Buluh, Kepulauan Riau. Hal ini sejalan dengan upaya transisi energi Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060. Kami harap dengan adanya akses listrik seharian penuh, taraf hidup dan perekonomian seluruh warga dapat meningkat,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi, di kantornya, Jumat (29/12).
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN terus berupaya menghadirkan listrik yang andal dan merata hingga ke daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
“Ini merupakan salah satu bentuk kehadiran PLN sebagai bagian dari negara dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menghadirkan listrik yang andal untuk menyejahterakan masyarakat,” ucap Darmawan, Rabu (27/12).
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau & Kepulauan Riau, Agung Murdifi menjelaskan, pasokan listrik yang sebelumnya disuplai dari PLTD kini telah beralih kepada pasokan dari sistem grid PLN yang lebih andal dan berkualitas.
Baca Juga: Kementerian ESDM Jamin Ketersediaan LPG Selama Periode Nataru 2024
“Dengan sistem interkoneksi ini, PLN semakin mantap untuk menonaktifkan pembangkit listrik berbahan bakar minyak yang ada di Pulau Buluh. Pengoperasian sistem ini sejalan dengan komitmen PLN dalam mendukung program Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang,” ujar Agung.
Agung menambahkan, pengoperasian kabel laut ini diharapkan tak hanya mampu meningkatkan keandalan listrik, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Pulau Buluh.
“Beroperasinya kabel listrik sepanjang 1,16 kilometer ini akan membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi di Pulau Buluh. Potensi pertumbuhan ekonomi di sektor usaha skala kecil, menengah hingga besar tidak perlu khawatir lagi mengenai kebutuhan listrik yang andal untuk keberlangsungan proses produksinya,” tutur Agung.
Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad juga menyampaikan, beroperasinya saluran kabel laut ini makin memperkuat sistem kelistrikan di Kepulauan Riau. Karena itu, Pemprov Kepri mengapresiasi kolaborasi PLN yang terus menghadirkan listrik berkualitas bagi masyarakat.
“PLN berhasil mengoperasikan saluran kabel laut tegangan menengah bertegangan 20 kV yang menghubungkan Batam dan Pulau Buluh. ini merupakan suatu usaha dan pemerataan di bidang tenaga listrik. Kami sangat mengapresiasi dan tentu akan terus membangun sinergi dan kolaborasi bersama antara Pemerintah dan PLN,” jelas Ansar.***