Kepala BPSDM ESDM Prahoro Nurtjahyo saat membuka pelatihan terkait Keselamatan Kerja Pertambangan kerjasama antara LDKPI Kementerian Keuangan dengan Kementerian ESDM dan diikuti oleh perwakilan Kementerian Mineral Tanzania di PPSDM Minerba Bandung, Kamis (2/11/2023). (Foto: Kementerian ESDM RI)
Bandung, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian ESDM RI, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Republik Tanzania memberikan pelatihan kepada 20 pelaku industri pertambangan batubara dan mineral Tanzania terkait keselamatan kerja tambang batubara dan mineral.
Pelatihan yang digelar selama 30 hari ini merupakan bentuk kerjasama dan peran kontribusi Indonesia dalam memajukan keselamatan kerja pertambangan di Kawasan Benua Afrika.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM (BPSDM ESDM) Prahoro Nurtjahyo mengatakan, terdapat banyak persamaan antara Indonesia dengan Tanzania, dimana kedua negara memiliki cadangan batubara, emas dan gas alam yang melimpah.
Para peserta akan diajarkan mengenai keselamatan kerja pertambangan batubara dan mineral yang dapat diaplikasikan langsung di lapangan.
Baca Juga: Buka Dialog Tingkat Tinggi, Menteri ESDM Tekankan Kembali Urgensi Interkonektivitas Listrik ASEAN
“Sektor energi dan sumber daya mineral memiliki resiko yang sangat besar, dengan adanya penggunaan peralatan berat di medan yang cukup berat, sehingga kelalaian yang sifatnya kecil dapat menimbulkan kecelakaan fatal” terang Prahoro saat membuka pelatihan terkait Keselamatan Kerja Pertambangan kerjasama antara Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Indonesia (LDKPI) Kementerian Keuangan dengan Kementerian ESDM dan diikuti oleh perwakilan Kementerian Mineral Tanzania di PPSDM Minerba Bandung, Kamis (2/11/2023).
Prahoro berharap melalui diklat ini dapat memberikan pengetahuan yang memadai terkait keselamatan kerja tambang batubara dan mineral dengan menekankan pada proses yang sudah berhasil diterapkan di Indonesia.
Dan kedepannya hubungan kerjasama kedua negara dapat terus meningkat yang telah terjalin sejak 1964, ditandai dengan pembukaan kedutaan besar Indonesia di Dar Es Salaam, yang kemudian Tanzania turut membuka kedutaannya di Jakarta tahin 2022.
“Sejak momen itu hubungan antar kedua negara semakin erat ditandai dengan adanya diklat ini,” jelas Prahoro.
Baca Juga: Percepat Upaya Transisi Energi, Menteri ESDM Dorong Pemanfaatan Tenaga Hidro
Peserta diklat terdiri dari perwakilan Kementerian Mineral Tanzania (11 orang), State Mining Corporation / STAMICO (4 orang), Geological Survey of Tanzania / GST (4 orang), dan Tanzania Extractive Industries Transparency Initiative / TEITI (1 orang).
Sementara itu, salah satu peserta diklat yang berasal dari Kementerian Mineral Tanzania bernama Ruben Josephat Mdoe menyampaikan antusiasmenya mengikuti diklat, dimana banyak ilmu terkait keselamatan kerja tambang batubara dan mineral yang dapat dipelajari dari Indonesia. “Tanzania memiliki cadangan batubara yang sangat besar, ditandai dengan maraknya kegiatan pertambangan terutama di wilayah selatan. Saya berharap ilmu yang didapatkan dari saudara-saudara di Indonesia dapat diterapkan dengan baik di dunia pertambangan Tanzania,” tutupnya.***