Ketua Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Blitar Ajak Kaum Milenial Tidak Malu Menjadi Petani

Fredy Agung Kurniawan (paling kanan). (Foto: IST)

Blitar, serayunusantara.com – Ketua Pemuda Tani Indonesia (PTI) Kabupaten Blitar, Fredy Agung Kurniawan mengajak para petani di Blitar tidak malu untuk menjadi seorang petani. Dia beralasan petani merupakan pekerjaan yang mulia.

Fredy menganggap seluruh masyarakat Indonesia membutuhkan pangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan kebutuhan pangan salah satunya diperoleh dari hasil pertanian di sawah.

“Jadi kita perlu berterima kasih kepada petani karena terus berusaha dalam memenuhi kebutuhan pangan di tanah air. Bayangkan kalau tidak ada petani di Indonesia,” kata Fredy, Kamis, 18 Juli 2024.

Oleh karena itu, Fredy mendorong para generasi milenial dan generasi Z agar punya impian untuk menjadi seorang petani. Apalagi saat ini dunia pertanian memiliki prospek yang menjanjikan, karena kebutuhan pangan tidak pernah surut.

Meskipun begitu, Anggota DPRD Kabupaten Blitar ini juga mengakui apabila minat generasi muda untuk bertani terus menurun. Mereka lebih memilih pekerjaan yang lain, yang dinilai lebih menjanjikan.

“Generasi muda tidak usah malu jadi petani. Ini pekerjaan yang mulia, karena bisa menjadi pahlawan pangan di negara ini. Maka saya dorong anak-anak muda untuk semangat dalam bertani,” ungkapnya.

Baca Juga: Sederet Pengalaman Fredy Agung Kurniawan: dari Politisi Muda di Blitar Hingga Pilih Jalan Pengabdian 

Fredy khawatir apabila pekerjaan petani semakin ditinggalkan bisa mengancam ketersediaan pangan di tanah air. Ditambah lagi para petani yang saat ini di sawah sudah tidak lagi pada usia-usia yang produktif.

“Saya yakin apabila ada pemuda yang berani bertani, pertanian Indonesia akan lebih maju. Soalnya pemuda itu memiliki kreativitas dan inovasi dalam bertani,” ujarnya.

Pemuda Tani Indonesia sendiri, kata Fredy, siap menjadi tempat bernaung bagi petani-petani muda di tanah air, khususnya di wilayah Blitar.

“Jadi tidak perlu khawatir lagi kalau tidak ada temannya, ataupun sulit mengakses bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah,” katanya. (tim/serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *