Jatim, serayunusantara.com – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur, Imam Utomo, melakukan kunjungan kerja ke PMI Kabupaten Tulungagung. Ia disambut oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua PMI Tulungagung, Sutadji, serta Dewan Kehormatan PMI setempat, Ahmad Baharudin.
Kunjungan ini bertujuan untuk memantau perkembangan Unit Donor Darah (UDD) dan kemandirian PMI Tulungagung, yang dinilai mengalami kemajuan pesat. Imam Utomo mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian tersebut, termasuk kondisi bangunan kantor dan UDD yang dinilainya sangat memadai.
“UDD di sini telah meraih sertifikasi ISO dan Akreditasi Paripurna dari Kemenkes. Saat ini, mereka sedang mempersiapkan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM,” ujarnya, seperti dikutip dari laman PMI Jatim, Sabtu (7/6/2025).
Ia juga mengapresiasi dukungan donatur yang memberikan hibah untuk perluasan markas PMI. “Ini contoh kolaborasi yang baik antara PMI dan UDD,” tambahnya.
Baca Juga: Jemaah Haji Asal Tulungagung Kloter Pertama Segera Pulang ke Tanah Air
Imam Utomo menceritakan bahwa sebelumnya, kantor markas PMI dan UDD berada dalam satu gedung. Namun, seiring berkembangnya UDD dengan fasilitas yang semakin lengkap, markas PMI kemudian pindah ke gedung terpisah di depan UDD.
“Dulu markas berada di lantai dua, sementara UDD di lantai satu. Sekarang, lantai dua dialihfungsikan menjadi ruang pertemuan yang luas dan representatif,” jelasnya.
Sementara itu, Plt. Ketua PMI Tulungagung, Sutadji, melaporkan bahwa wilayah selatan Tulungagung, yang terdiri atas sembilan kecamatan, sering mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. “Berkat bantuan tangki air dari PMI Jatim, masalah ini dapat teratasi,” ungkapnya.
Kunjungan tersebut diawali dengan peninjauan fasilitas UDD, mulai dari ruang pemeriksaan donor darah, proses pengolahan, hingga penyimpanan. Kepala UDD Tulungagung, Rukmi, juga memaparkan target pencapaian Akreditasi CPOB.
Baca Juga: Mushola Al Muslimun Kebonagung Tulungagung Gelar Qurban Iduladha 1446 H
UDD Tulungagung tidak hanya melayani rumah sakit di wilayahnya, tetapi juga di daerah sekitarnya. Setiap tahun, UDD ini melayani 18.000 hingga 21.000 pendonor darah sukarela, belum termasuk kegiatan donor darah yang digelar di luar gedung oleh komunitas masyarakat. (Serayu)