Kick Off Program dan Diskusi Publik #Muda Memilih, Menpora Dito Ingin Bonus Demografi Dimanfaatkan dengan Baik Menuju Pemilu 2024

Menpora RI Dito Ariotedjopada Kick Off Program dan Diskusi Publik #Muda Memilih di Media Center Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Rabu (22/11). (Foto: Raiky/Kemenpora RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenpora RI, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, ingin Bonus Demografi dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya menuju pesta demokrasi 2024. Kemenpora ingin menjaga atmosfir dan suasana menuju 2024 lebih elegan, lebih edukatif dan lebih menyenangkan untuk anak muda bangsa.

Hal itu, Menpora Dito sampaikan dalam sambutannya pada Kick Off Program dan Diskusi Publik #Muda Memilih, yang mengangkat tema besarnya yakni ‘Anak Muda dan Pemilu 2024: Memperjuangkan Masa Depan Indonesia’. Program #Muda Memilih adalah tindak lanjut setelah adanya kesepakatan kerjasama antara Kemenpora dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Kita tahu tahun depan kita akan dihadapkan dengan pesta demokrasi di tengah Bonus Demografi. Hal ini, tentu menjadikan anak muda sebagai tokoh utama yang memiliki peran penting di Pemilu 2024 mendatang,” kata Menpora Dito, di Media Center Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Rabu (22/11).

“Fungsi dan peran kami di Kemenpora ingin menjaga atmosfir dan suasana menuju 2024 lebih elegan, lebih edukatif dan lebih menyenangkan,” imbuhnya.

Bonus Demografi lanjutnya, perlu disambut dengan terbuka dan bijaksana agar anak muda bisa benar-benar menjadi pemeran utama, yang peran dan suaranya dapat menentukan masa depan bangsa.

Baca Juga: Komisi X DPR RI Apresiasi Capaian Program Kemenpora Selama Tahun 2023

“Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan politik untuk anak muda menjadi kunci, ibarat kita bermain game itu perlu melakukan power up untuk tokoh utama. Power up yang kita lakukan tentunya kontekstual dan relevan dengan budaya populer yang sedang digandrungi anak muda,” urainya.

“Perlu kita ajarkan bahwa pemilu juga tidak beda jauh dengan olahraga, sebagai kompetisi anggap saja ini sebagai IBL, atau Liga I Bola Voli, semua kompetisi ada aturannya, ada momentumnya dan ketika selesai kompetisi ada juara dan semuanya tetap bersatu,” papar Menpora Dito.

Pemilu adalah ruang bagi generasi muda untuk mendapatkan hak untuk menentukan dalam masa depan mereka, tapi hak tentu dibarengi dengan kewajiban, dan kewajiban generasi muda adalah mengawal kinerja setiap pejabat dan pemerintah untuk melayani masyarakat.

“Kita tidak boleh lupa bahwa, anak muda hari ini banyak berkegiatan di berbagai organisasi dan komunitas anak muda. Jadi, mari kita bawa juga pendidikan politik masuk kesana, nanti siapa tahu kita bisa lihat politisi yang jago main drum atau seniman yang ahli debat politik,” ujarnya.

Menpora Dito berharap, melalui acara ini bisa menjadi momentum bersama memastikan Bonus Demografi adalah berkah yang perlu dimanfaatkan sebesar-besarnya dengan semangat gotong royong.

Baca Juga: Kemenpora Dorong Wirausahawan Lokal Melalui Kuliah Penumbuhan Minat Kewirausahaan di Sleman

“Kedepan Kemenpora bersama KPU akan banyak berkolaborasi diberbagai platform anak muda baik online dan offline. Tujuan kita adalah membangunkan seluruh anak muda ini jangan sampai melewatkan momentum lima menit untuk selamanya. Karena di TPS itu nanti hanya lima menit tapi dampaknya itu untuk selamanya,” harap Menpora Dito.

“Saya harap dukungan dari media, komunitas dan platform bisa bergabung dengan #Muda Memilih. Yang pasti #Muda Memilih bukan relawan pemenangan, bukan relawan salah satu paslon tapi #Muda Memilih adalah relawan pemenangan semua ke TPS,” tegas Menpora Dito.

Program dan Diskusi Publik, #Muda Memilih ini menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten dibidangnya masing-masing, diantaranya Anggota Komisioner KPU RI August Melasz, Founder OMG Consulting dan Co-Founder Inspigo Yoris Sebastian, Public Affair Lead Think Policy Lutfi Nugroho, Tenaga Ahli Menpora Chaerany Putri serta Koordinator Tim Strategi dan Komunikasi Kebijakan Menpora Wildanshah.

“Kami di KPU berharap dengan semakin semaraknya anak-anak muda karena asumsinya tidak sekedar urusannya karena orang tua tapi mereka sanggup mencari informasi, sanggup mendialogkan kebutuhannya sudah diakomodasi oleh kontestan pemilu dalam visi-misi, konsep maupun programnya,” kata Anggota Komisioner KPU RI August Melasz.

“Belajar dari pemilu sebelumnya tentang hoaks, sara yang justru sebetulnya pemilu itu mempersatukan tapi ini kenapa ada indikasi memecah belah. Anak muda ini selain sebagai pemilih dan memang posisinya sangat signifikan jumlahnya, juga kekritisan dan daya mencari informasi yang lengkap menjadi harapan tersendiri, termasuk membantu memfilter isu-isu yang tidak bertanggungjawab,” imbuhnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *