Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang berada di Daerah Kerja (Daker) Makkah dan Daker Madinah. (Foto: Kemenkes RI)
Madinah, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenkes RI, PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan Tahun 1445 H/2024 M telah melakukan persiapan untuk operasional menjelang kedatangan jemaah haji. Pelayanan kesehatan akan dilakukan melalui Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang berada di Daerah Kerja (Daker) Makkah dan Daker Madinah. Pelayanan kesehatan di KKHI setingkat dengan pelayanan Rumah Sakit Tipe C di Indonesia.
KKHI Madinah, yang berada di Distrik AL Aridh, Jalan Al Amir Muhammad Bin Abdul Aziz, Madinah, menyediakan pelayanan kesehatan berupa Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD), High Care Unit (HCU), dokter gigi dan dokter spesialis, laboratorium, farmasi, serta radiologi.
Selain itu, KKHI Madinah menyediakan 10 unit mobil ambulans untuk melakukan mobilisasi dan evakuasi jemaah sakit. Untuk memfasilitasi ada pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi (RSAS), ambulans-ambulans tersebut ditempatkan di sejumlah lokasi, yakni 2 unit di Bandara Madinah, 5 unit di sektor, dan tiga unit di KKHI.
KKHI Madinah juga mempunyai ruang rawat inap dengan daya tampung sebanyak 62 tempat tidur yang terdiri dari 10 tempat tidur di IGD, 8 tempat tidur di HCU, 8 tempat tidur di ruang psikiatri, dan 18 tempat tidur masing-masing untuk ruang rawat inap perempuan serta ruang rawat inap laki laki.
Baca Juga: Menkes Budi Apresiasi APINDO Berhasil Turunkan Stunting di 3 Wilayah Percontohan
Adapun, tenaga kesehatan yang bertugas di KKHI Madinah berjumlah 68 orang tenaga kesehatan, yang terdiri dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis bedah, dokter spesialis kesehatan jiwa, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, apoteker, perawat, sanitarian, ahli gizi, surveilans, serta tenaga pendukung kesehatan.
Menurut Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah Muhamad Firdaus, ST, MT, M.Kes, sesuai arahan dari Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan, pelayanan kesehatan yang diberikan bertujuan menekan angka kesakitan dan kematian jemaah haji. Selain itu, pelayanan kesehatan untuk memantau secara berkala kondisi kesehatan jemaah haji, menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dengan maksimal, memperkuat koordinasi, memaksimalkan rumah sakit rujukan di Arab Saudi, serta menjaga nama baik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Indonesia.
“KKHI madinah sudah siap dalam melayani jemaah haji,” kata Muhamad Firdaus menegaskan.***