Prosesi pemasangan relief perjuangan PETA, Minggu, 10 November 2024. (Foto: Pemkot Blitar)
Blitar, serayunusantara.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar terus berupaya melengkapi Museum Supriyadi sebagai destinasi wisata sejarah. Yang terbaru dengan memasang relief perjuangan PETA yang dipimpin Supriyadi.
Prosesi pemasangan relief ini, dilakukan Wali Kota Blitar secara simbolis, pada peringatan Hari Pahlawan, Minggu, 10 November 2024.
Wali Kota Blitar, Santoso menyampaikan, pembangunan Museum Supriyadi menjadi bentuk penghormatan kepada para pahlawan kemerdekaan, khususnya Supriyadi yang mempelopori perjuangan PETA dari Kota Blitar.
Tujuan pemasangan relief perjuangan PETA bertujuan agar generasi muda dapat belajar tentang sejarah perjuangan bangsa dan meneladani semangat juang para pahlawan.
“Dengan adanya Museum Supriadi, generasi muda dapat belajar tentang sejarah perjuangan bangsa dan meneladani semangat juang para pahlawan,” katanya.
Dia menyebut, relief yang dipasang Kota Blitar di Kompleks Monumen PETA ini memiliki panjang 21 meter. Relief itu menggambarkan sejarah perjuangan PETA di Blitar secara detail. Bahkan proses pembuatannya memakan waktu sekitar satu bulan dengan melibatkan seniman lokal Kota Blitar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Blitar, Edy Wasono menambahkan, pemasangan relief ini merupakan tahap awal yang memanfaatkan anggaran sekitar Rp 150 Juta.
Selanjutnya, Disbudpar Kota Blitar akan melengkapi relief tersebut dengan diorama Supriyadi. Pihaknya berharap dengan pemasangan relief ini dapat meningkatkan daya tarik wisata Kota Blitar, terutama Museum PETA.
“Kami berharap Museum Supriadi dapat menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang populer di Jawa Timur,” tambah Edy. (adv/kmf/jun)