Kabid Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Supriatno. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)
Blitar, serayunusantara.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar menggandeng Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) Blitar Raya untuk berikan edukasi dan pendampingan terhadap petani kopi.
Hal tersebut merupakan bentuk komitmen yang nyata dilakukan oleh DKPP Kabupaten Blitar untuk mengembangkan hasil kebun berupa kopi di Bumi Penataran.
Kabupaten Blitar sendiri merupakan penghasil kopi dengan varietas robusta dan arabika yang cukup besar di wilayah Karesidenan Kediri.
Ketua ASKI Blitar Raya, Ahryan Festyananda mengungkapkan bahwa jika dikelola dengan baik, hasil panen untuk varietas kopi robusta saja hasilnya bisa 2000 ton setiap kali musim panen.
“Sedangkan untuk varietas arabika di blitar ini masih tergolong baru, mulai tanamnya masih sekitar 3 tahun lalu dengan jumlah sekitar 80 ribu pohon. Dan kemungkinan meningkat jumlahnya dalam setahun terakhir,” kata Aryan. Jumat (26/04/2024).
Baca Juga: DKPP Kabupaten Blitar Konsisten Murnikan Varietas Tembakau Lokal Menuju Pasar Nasional
Lebih lanjut, pihaknya juga menjelaskan, untuk produk hasil kebun yang sudah masuk tahap pengolahan dan siap jual di Kabupaten Blitar memiliki beberapa nama unik, meliputi Arabika Lestari, Mekaro, Pawone Kopi, Nitikusumo Kopi, dan lain sebagainya.
“Untuk saat ini, fokus kita memang sedang mengembangkan varietas arabika. Karena memang secara harga lebih tinggi dibandingkan robusta, harga robusta saja yang masih mentah 80 ribu perkilogramnya,” ujar Ahryan.
Ahryan memiliki harapan bahwa masyarakat mau bertahan dengan komoditas kopi karena nilai jualnya cukup tinggi dibandingkan tahun 2010 yang hanya sekitar Rp 15 ribu perkilo, juga kawula muda mulai mau menggeluti kopi karena nilai ekonominya juga sudah cukup tinggi.
“Selain mengadakan bimtek, pelatihan, dan pendampingan, kami bersama DKPP Kabupaten Blitar juga mengadakan festival untuk mengenalkan komoditas kopi pada kawula muda,” ujar Ahryan.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Kabid Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Supriatno, bahwa setiap kegiatan yang membahas mengenai kopi, pihaknya selalu berkoordinasi dan melibatkan ASKI Blitar Raya.
“Seperti misalnya bimtek, atau sosialisasi, yang diadakan oleh provinsi, kami selalu mengusulkan bahwa salah satu narasumbernya adalah temen-temen dari ASKI Blitar Raya,” kata Lukas.
Lukas berharap bahwa dari pihak DKPP Kabupaten Blitar dan ASKI Blitar Raya dapat terus bersinergi untuk mengembangkan kopi di wilayah Bumi Penataran. (adv)