Blitar, serayunusantara.com — Pasca pelantikan pengurus Sako Pramuka Ma’arif Garuda oleh Bupati Blitar, antusiasme pelajar untuk bergabung dalam gerakan kepanduan kembali meningkat.
Namun, di era digital ini, muncul pertanyaan mengenai relevansi Pramuka bagi generasi Z.
Para praktisi pendidikan menyebut bahwa Sako (Satuan Komunitas) Pramuka menawarkan keunggulan spesifik yang menggabungkan ketangkasan fisik dengan penguatan nilai-nilai religius.
Drs. Samsul Hadi, seorang pemerhati pendidikan di Blitar, menjelaskan bahwa Sako Ma’arif memiliki kurikulum karakter yang unik.
Samsul Hadi menjelaskan, manfaat utama mengikuti Sako Ma’arif adalah pembentukan mental ‘Garuda’ yang tangguh namun tetap rendah hati.
Baca Juga: Perkuat Karakter Generasi Muda, Bupati Blitar Lantik Pengurus Sako Pramuka Ma’arif Garuda
“Pelajar dilatih kepemimpinan, kemandirian saat berkemah, hingga kemampuan kerja sama tim yang sulit didapatkan hanya dari bangku kelas. Selain itu, integrasi nilai keagamaan dalam Sako Ma’arif memperkuat benteng moral siswa di tengah arus informasi media sosial yang tak terbendung,” paparnya.
Salah satu anggota Pramuka penegak, Lutfi (17), menceritakan perubahan positif yang ia rasakan.
“Dulu saya pemalu, tapi sejak aktif di Pramuka Ma’arif, saya jadi berani bicara di depan umum dan lebih disiplin membagi waktu. Belajar tali-temali atau navigasi itu seru, tapi belajar tanggung jawab adalah ilmu yang paling terasa manfaatnya buat masa depan saya,” ungkap Lutfi dengan bangga. (Fis/Serayu)







