Jakarta, serayunusantara.com — Melansir dari laman Kemenag RI, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengutarakan mimpinya tentang Indonesia di malam puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 KompasTV.
Mimpi itu Menag sampaikan di depan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, tokoh nasional dan undangan yang hadir saat dirinya ditanya tentang mimpi Indonesia oleh presenter KompasTV.
“Saya punya mimpi tidak terlalu besar. Tapi yang penting adalah bangun dari mimpi itu dan melaksanakannya. Saya bermimpi tata negara yang bernama Indonesia dengan ciri kodrat keberagaman, kebhinekaan dan pluralitas ini membangun sebuah kemerdekaan bagi seluruh warganya,” ujar Menag di Jakarta, Senin (11/9/2023).
“Serta warganya bisa beribadah sesuai dengan keyakinannya, sehingga keperbedaan yang dimiliki Indonesia ini menjadi kompas toleransi di dunia,” sambung Gus Men panggilan akrabnya.
Baca Juga: 16.717 Guru Binaan Kemenag Ikuti Uji Pengetahuan PPG Dalam Jabatan
Gus Men pun berharap di usianya ke-12 tahun, KompasTV terus memberikan pencerahan kepada publik lewat pemberitaan yang berimbang dan mendidik. “Teruslah memberikan inspirasi kepada anak bangsa bagaimana kita berindonesia dengan baik,” kata Menag.
Gus Men panggilan akrabnya juga menaruh harapan besar di pemilu 2024. Gus Men berharap pesta demokrasi ini dapat dirayakan dengan penuh kegembiraan, tanpa harus melukai satu dengan lainnya.
“Saya kira caranya sederhana, yakni hindari agama sebagai alat untuk berpolitik, saya kira kita akan damai merayakan pesta demokrasi Pemilu 2024 tanpa mencedrai satu dengan yang lainnya,” tandas Gus Men.
Ia menambahkan selama ini Kompas telah relatif berhasil menempatkan diri sebagai media massa yang inklusif dengan menghimpun suara yang punya relasi dan dampak terhadap pembaca.
Baca Juga: Kemenag Segera Gelar Seleksi Petugas Haji 2024
“Selamat ulang tahun ke-12 KompasTV. Saya berharap inovasi tiada henti yang dilakukan oleh KompasTV kini dan ke depan akan semakin mampu menempatkan dirinya sebagai garda depan media massa yang menyuarakan hati umat dan rakyat Indonesia,” kata Gus Men.***