Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, bersama Wamendikdasmen, Fajar Riza Ul Haq, melakukan kunjungan kerja ke Kupang, NTT. (Foto: Kemendikdasmen RI)
Kupang, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemendikbudristek RI, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, bersama Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, melakukan kunjungan kerja ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (3/12), untuk menegaskan komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam mewujudkan pendidikan bermutu di seluruh Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan utama yang akan mendorong pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan, dengan penekanan khusus pada daerah-daerah di Indonesia Timur.
Dalam sambutannya, Menteri Mu’ti menyampaikan apresiasi terhadap sambutan hangat yang diterima di NTT. Beliau mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Kemendikdasmen adalah memastikan seluruh anak Indonesia, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan, memperoleh pendidikan yang berkualitas.
“Kami memiliki visi Pendidikan Bermutu untuk Semua, yang berarti tidak ada satu pun anak Indonesia yang tertinggal dalam memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas. Ini adalah komitmen kami yang berlandaskan pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yang memberikan hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu,” ujar Menteri Mu’ti.
Lebih lanjut, Mendikdasmen menekankan, bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan salah satu tujuan utama pemerintah dalam mengelola pendidikan. “Kami berupaya agar setiap anak di Indonesia, di manapun mereka berada, dapat mengakses pendidikan yang relevan dan berkualitas, baik dalam hal kurikulum, metode pengajaran, maupun infrastruktur pendidikan,” lanjutnya.
Baca Juga: Kemendikdasmen bersama Komisi X Dorong Pemerintah Daerah Cegah Kekerasan di Sekolah
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu’ti juga menyoroti adanya kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa, khususnya di wilayah Indonesia Timur. “Kami menyadari bahwa kesenjangan kualitas pendidikan masih menjadi tantangan, terutama antara sekolah-sekolah di Pulau Jawa dan daerah-daerah lainnya, seperti Nusa Tenggara Timur ini. Hal ini menjadi perhatian utama kami, dan kami berkomitmen untuk mengurangi kesenjangan tersebut melalui kebijakan yang lebih inklusif dan berbasis pada kebutuhan daerah,” ungkapnya.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan meningkatkan kualitas tenaga pendidik, yang merupakan elemen kunci dalam menciptakan pendidikan yang bermutu. “Guru adalah ujung tombak pendidikan. Karena itu, kami fokus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka, baik dalam pengajaran maupun pembimbingan dan pengembangan karakter siswa,” tambah Mendikdasmen.
Kemendikdasmen juga berkomitmen untuk mengoptimalkan peran badan-badan yang terkait dengan peningkatan kualitas pendidikan, seperti Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), Balai Guru Penggerak, dan Unit Pelayanan Teknis di bawah Kemendikdasmen di seluruh Indonesia. “Kami berharap semua pihak yang terlibat dalam ekosistem pendidikan di bawah Kemendikdasmen dapat berkolaborasi secara sinergis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di wilayah yang membutuhkan perhatian lebih,” tegasnya.
Komitmen untuk Meningkatkan Pendidikan di Indonesia Timur
Sementara itu, Wamendikdasmen, Fajar Riza Ul Haq, yang turut mendampingi Mendikdasmen dalam kunjungan ini, menyampaikan kebanggaannya dapat kembali ke Nusa Tenggara Timur. “NTT selalu menjadi tempat yang spesial bagi kami. Kami sangat menyadari potensi besar yang dimiliki oleh daerah ini, dan kami berkomitmen untuk memastikan bahwa pendidikan di NTT dapat berkembang lebih baik lagi, dengan kualitas yang setara dengan daerah-daerah lain di Indonesia,” ujar Fajar.
Baca Juga: Kemendikdasmen Cegah Kekerasan melalui Tujuh Kebiasaaan Anak Indonesia Hebat
Fajar juga menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan pendidikan di seluruh Indonesia, terutama di wilayah Indonesia Timur yang selama ini sering terabaikan. “Kami ingin memastikan pembangunan pendidikan di Indonesia Timur tidak tertinggal. Dengan semangat Indonesia Sentris, kami akan terus bekerja keras demi meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah 3T, termasuk NTT, untuk menciptakan SDM unggul dan kompetitif,” tutup Wamen Fajar.***