Blitar, serayunusantara.com – Bagi warga Kota Blitar, nama Alun-alun Contong mungkin tak asing. Meski disebut “alun-alun”, kawasan ini bukanlah lapangan besar seperti Alun-alun Kota Blitar pada umumnya.
Alun-alun Contong justru merujuk pada sebuah perempatan strategis yang menjadi titik temu tiga jalan utama: Jalan Veteran, Jalan Bali, Jalan Kemuning, dan Jalan Kenari, di Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan.
Perempatan ini dikenal sebagai salah satu simpul lalu lintas penting di wilayah Kota Blitar. Aktivitas warga cukup padat, terutama pada pagi dan sore hari, saat arus kendaraan dari arah Sananwetan menuju pusat kota saling bersilangan.
“Karena ikonik, tempat ini biasa dijadikan ancer-ancer sama orang yang biasa melintas,” kata Arifin, salah satu warga, Minggu (5/10/2025).
Nama Contong sendiri memiliki makna historis. Berdasarkan cerita warga setempat, sebutan itu berasal dari bentuk lahan dan tata jalannya yang mengerucut seperti corong (contong dalam bahasa Jawa).
Dari sinilah kemudian muncul istilah Alun-alun Contong yang melekat hingga kini. (serayu)







