Blitar, serayunusantara.com — Bagi sebagian besar warga kota yang sibuk, terutama yang memiliki keterbatasan waktu dan ruang, menjemur pakaian di malam hari menjadi solusi praktis untuk mengeringkan cucian.
Kebiasaan ini umum dilakukan karena di siang hari, pemilik rumah sering kali tidak sempat mengangkat jemuran.
Namun, praktik menjemur di malam hari, meskipun praktis, ternyata memiliki beberapa risiko, baik dari segi kesehatan maupun kualitas pakaian.
Di malam hari, tingkat kelembapan udara cenderung meningkat, yang membuat pakaian membutuhkan waktu lebih lama untuk kering sempurna.
Proses pengeringan yang lambat ini berpotensi memicu tumbuhnya jamur dan bakteri.
Seorang ahli kesehatan lingkungan, Dr. Wulan Sari, M.Kes., mengingatkan bahwa pakaian yang tidak kering sempurna dapat menyebabkan masalah kulit dan aroma tidak sedap.
Baca Juga: Dokter Tetap Bisa Praktik di Tiga Tempat, Ini Syaratnya!
Menurutnya, Pakaian yang lembap menjadi sarang ideal bagi jamur dan bau apek. Bagi orang yang kulitnya sensitif, ini bisa memicu iritasi.
“Sebaiknya, jika terpaksa menjemur malam, gunakan area yang berventilasi sangat baik atau memanfaatkan kipas angin,” saran Dr. Wulan.
Selain isu kesehatan, menjemur di malam hari juga rawan dari segi estetika dan keamanan. Pakaian rentan terkena embun dan debu malam.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk memprioritaskan penjemuran di bawah sinar matahari pagi demi mendapatkan pakaian yang benar-benar bersih dan higienis. (Fis/Serayu)







