Menparekraf Sandiaga Uno bertemu dengan Sekretaris Direktur Jenderal WIPO Sylvie Forbin di sela-sela WCCE 2024 di Tashkent, Uzbekistan. (Foto: Kemenparekraf RI)
Tashkent, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenparekraf RI, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menemui Sekretaris Direktur Jenderal WIPO (World Intellectual Property Organization/Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia), Sylvie Forbin, untuk membahas penguatan dan pengembangan sektor parekraf di Indonesia.
Pertemuan ini digelar di sela-sela World Conference on Creative Economy (WCCE) 2024 di Tashkent, Uzbekistan, Rabu (2/10/2024) waktu setempat. Dalam kesempatan ini, Menparekraf Sandiaga menawarkan WIPO untuk berkolaborasi memperkuat sektor ekraf di Indonesia melalui pemanfaatan kekayaan intelektual (intellectual property/IP).
Menurut Sandiaga, pemanfaatan IP sebagai media pemasaran produk ekraf Indonesia seperti batik sangat efektif. Hal ini, kata Sandiaga, diyakini akan semakin meningkatkan pemasaran batik di pasar internasional sebagai produk kreatif asli Indonesia.
“Pemanfaatan IP ini akan memberikan dampak yang sangat besar untuk meningkatkan kesadaran pasar internasional terhadap batik. Tentunya kesadaran ini akan mampu meningkatkan permintaan batik di pasar internasional,” kata Sandiaga.
Baca Juga: Hadir di WCCE 2024, Menparekraf Promosikan Hari Batik Sedunia
Sandiaga mengatakan, Indonesia dan WIPO telah berkolaborasi dalam memajukan IP asli Tanah Air. Pada 2023, melalui asistensi WIPO, Kemenparekraf bersama stakeholder terkait menginisiasi proyek IP “unBalivable”, sebuah gerakan kolektif yang melibatkan 13 pelaku pariwisata dan 17 pelaku ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga mendorong WIPO menjadikan WCCE sebagai agenda tahunan. Sebab, ada banyak negara yang antusias untuk menjadi tuan rumah konferensi yang bertujuan memperkuat sektor ekraf internasional ini.
“Ada banyak negara yang antusias untuk menjadi tuan rumah WCCE. Jadi saran saya sebaiknya acara ini dijadikan sebagai agenda tahunan yang rutin dilaksanakan di berbagai negara dan mungkin nantinya bisa dilaksanakan kembali di Indonesia,” katanya.
Menyikapi hal tersebut, Sylvie Forbin selaku perwakilan WIPO mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan Indonesia dan negara-negara peserta WCCE untuk memajukan sektor ekraf internasional melalui pemanfaatan IP. “IP ini menjadi hal yang penting dalam sektor ekonomi kreatif, oleh karena itu kami mendukung inisiasi kolaborasi ini,” ujar Sylvie.
Baca Juga: Menparekraf Dampingi Presiden Resmikan Sejumlah Pembangunan Fasilitas Penunjang Parekraf IKN
Dalam pertemuan ini, Menparekraf Sandiaga didampingi Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam dan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham.***