Menparekraf Sandiaga bersama Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, dalam acara bertajuk “RAPIM Plus” yang berlangsung secara daring dan luring di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta. (Foto: Kemenparekraf RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenparekraf RI, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan pertemuan dengan seluruh pegawai di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf jelang akhir masa jabatan dan menekankan bahwa tidak ada satupun pekerjaan yang pernah selesai untuk kesejahteraan masyarakat.
Menparekraf Sandiaga bersama Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, dalam acara bertajuk “RAPIM Plus” yang berlangsung secara daring dan luring di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (14/10/2024), awalnya menceritakan momentum saat dirinya dilantik sebagai Menparekraf oleh Presiden Jokowi pada Desember 2020 lalu.
Menparekraf Sandiaga mengungkapkan bahwa hal yang menjadi fokus utamanya kala itu adalah menghitung jumlah lapangan kerja yang hilang akibat pandemi COVID-19.
“Jadi yang pertama saya lakukan adalah menyusun rencana bagaimana menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja yang hilang karena pandemi. Alhamdulillah tahun ini kita berhasil menciptakan 4,4 juta lapangan kerja, melebihi dari sebelum pandemi dan itu berkat insan Kemenparekraf semuanya,” kata Menparekraf Sandiaga.
Selama Menparekraf Sandiaga dan Wamenparekraf Angela menjabat, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) menorehkan sejumlah prestasi yang membanggakan bahkan mendapat pengakuan internasional. Peringkat Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia naik dari posisi ke-32 ke posisi ke-22 dunia menurut Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis secara resmi oleh World Economic Forum (WEF).
Baca Juga: Menparekraf Dukung Kota Bitung Masuk “UNESCO Creative Cities Network”
Selain itu, menurut Global Muslim Travel Index (GMTI) dalam dua tahun berturut-turut, Indonesia menempati posisi pertama sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia.
Tidak hanya itu, sektor pariwisata juga menjadi salah satu penyumbang terbesar devisa di Indonesia. Tahun 2023 sektor pariwisata telah berkontribusi sekitar 3,9 persen terhadap PDB Indonesia. Ekonomi kreatif juga berhasil mencapai ekspor produk sebesar 23,96 miliar dolar.
Kemudian tingkat kepercayaan dan kepopuleran pariwisata Indonesia juga terus meningkat. Kunjungan wisatawan mancanegara secara kumulatif sepanjang Januari hingga Agustus 2024 telah mencapai 9,09 juta.
Pencapaian-pencapaian tersebut tentunya berkat program Kemenparekraf/Baparekraf yang tepat sasaran dan tepat waktu. Mulai dari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), KaTa Kreatif, Santri Digitalpreneur Indonesia (SDI), Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), dan lainnya.
“Semua program-program yang dirasakan baik oleh masyarakat itu akan dilanjutkan. Jadi buat saya tidak pernah ada pekerjaan yang selesai, selalu ada yang lebih baik yang kita bisa lakukan untuk kesejahteraan masyarakat sesuai cita-cita bangsa kita. Tentunya pariwisata dan ekonomi kreatif itu memainkan peran yang sangat luar biasa,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Baca Juga: Menparekraf Gandeng TV One Perkuat Promosi Parekraf Tanah Air
Wamenparekraf/Wakabaparekraf Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan harapan untuk sektor pariwisata agar semakin dikenal dan maju lagi. Baik di tingkat Asia Tenggara maupun dunia. Angela pun berharap sektor ini semakin berperan dalam memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dari sisi ekonomi.
“Pariwisata dan ekonomi kreatif ini bisa dikelola secara berkelanjutan dan memiliki manfaat yang merata untuk seluruh masyarakat Indonesia di seluruh pelosok tanah air,” ujar Wamenparekraf Angela.
Dalam kesempatan itu, para pejabat eselon I di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf berkesempatan memberikan pesan dan kesan atas kepemimpinan Menparekraf Sandiaga dan Wamenparekraf Angela selama menjabat.
Para pejabat sepakat bahwa berkat bimbingan dan arahan yang diberikan, sektor parekraf dapat bangkit dan tangguh di tengah pandemi dan semakin menunjukkan tren positif di tiap tahunnya.***