Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan penghargaan Apresiasi Resilience and Sustainable Industry kepada pelaku usaha industri, kawasan industri, serta pemerintah daerah. (Foto: Kemenperin RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenperin RI, Industri manufaktur masih berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini tercermin dari konsistensi industri pengolahan nonmigas yang memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dengan capaian 18,75 persen pada triwulan III tahun 2023. Selain itu, industri pengolahan tumbuh positif sebesar 5,20 persen pada triwulan III-2023 (y-on-y), melampaui pertumbuhan ekonomi yang mencapai 4,94 persen pada periode yang sama.
“Capaian tersebut menunjukkan industri kita masih bergeliat di tengah melambatnya ekonomi global, ditambah adanya tren pertumbuhan positif sehingga dapat dikatakan industri kita sudah tangguh (Resilience) karena mampu untuk menghadapi kesulitan, menahan guncangan, dengan terus beradaptasi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara “Apresiasi Resilience and Sustainable Industry” di Jakarta, Senin (11/12).
Pada kesempatan ini, Menperin memberikan penghargaan Apresiasi Resilience and Sustainable Industry kepada pelaku usaha industri, kawasan industri, serta pemerintah daerah. Gelaran ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada stakeholders atas kepatuhan penerapan kebijakan bidang ketahanan dan iklim usaha industri serta bidang perwilayahan industri.
Menperin berharap, agar para penerima penghargaan dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak. Dengan demikian, mereka akan lebih aktif dalam menerapkan kebijakan ketahanan dan menciptakan iklim usaha industri yang bertanggung jawab terhadap masyarakat luas.
“Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas kontribusi luar biasa para pelaku industri yang telah berdedikasi untuk membangun fondasi industri nasional yang kuat dan berkelanjutan. Semoga keberhasilan mereka dapat menjadi pendorong bagi yang lain untuk mengikuti jejak yang positif,” paparnya.
Penyelenggaraan Apresiasi “Resilience and Sustainable Industry” ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor dari kalangan lembaga pemerintah, nonpemerintah, tenaga ahli, dan akademisi pada tahapan penjurian dan penetapan rekomendasi pemenang. “Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada para tim teknis dan panelis yang beranggotakan dari berbagai kalangan, atas perhatian dan kerja samanya sepanjang proses penyelenggaraan apresiasi,” imbuhnya.
Menurut Agus, momentum pemberian apresiasi ini, juga merupakan aksi nyata para pelaku industri dalam mendukung terwujudnya pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). “Karena itu, penyelenggaraan Apresiasi ini diharapkan pula mampu menjaga komitmen dan kontribusi untuk bersama-sama mewujudkan industri yang tangguh dan berkelanjutan serta ketaatan terhadap pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perindustrian,” tegasnya.***