Banda Aceh, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenpora RI, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo meninjau beberapa venue PON XXI Aceh-Sumut 2024 di wilayah Aceh, Rabu (18/9) siang. Khususnya venue yang mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem yang menimpa Aceh, Selasa (17/9).
“Kami hari ini dilaporkan secara langsung, ternyata Aceh dari kemarin mengalami cuaca ekstrem, angin yang sangat kencang.
Akibatnya beberapa venue terkena dampaknya,” sebut Menpora Dito.
Venue yang dikunjungi pertama yaitu venue bola basket di Hall Serba Guna Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh. Jendela venue tersebut dilaporkan pecah diterjang angin dan melukai penonton. Menpora menyatakan para korban telah ditangani dengan baik oleh tim paramedis.
“Alhamdulillah yang mengalami luka-luka semuanya sudah ditangani oleh tim paramedis. Ada yang langsung dirujuk ke rumah sakit. Kita harus apresiasi tim medis yang sigap dan cepat,” jelas Menpora Dito.
Masih di kompleks SHB, Menpora Dito meninjau venue angkat berat dan panjat tebing. Kemudian beralih ke venue menembak di Lapangan Tembak Rindam IM Mata Ie. Diketahui, atap venue tersebut ambruk saat cuaca ekstrem melanda.
Baca Juga: Menpora Dito Apresiasi Komisi III DPR RI Setujui Naturalisasi Eliano Reijnders dan Mees Hilgers
Saat meninjau lokasi, Menpora melihat bagian yang rusak telah mendapat perbaikan oleh pihak Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sehingga bisa kembali difungsikan secara normal untuk kegiatan cabor.
“Alhamdulillah sudah langsung kembali pulih seratus persen atas kerja cepat tim dari PUPR. Kita lihat bagaimana venue-nya sudah siap dipakai dan sudah dipakai juga,” kata Menpora yang turut menyaksikan pertandingan beberapa nomor cabor menembak.
Menpora Dito juga meyakini venue menembak ini ke depan bakal terawat dengan baik. Hal ini lantaran lokasinya berada di wilayah Rindam, sehingga setidaknya akan digunakan oleh TNI untuk berlatih.
Menurut Menpora, semua kerusakan venue tersebut lebih dikarenakan force majeure cuaca ekstrem yang tidak bisa terhindarkan. Pasalnya wilayah Aceh dilanda hujan dengan intensitas debit air yang tinggi disertai angin kencang.
“Susah kita jelaskan bagi orang yang tidak berada di sini. Tetapi memang cuacanya sangat ekstrem. Tadi sudah saya sampaikan bila cuacanya ekstrem, mungkin ada baiknya beberapa pertandingan ditunda,” tegas Menpora Dito.***