Menteri PPPA Ajak Pengusaha Perempuan Mampu Beradaptasi dan Ikuti Tren Zaman Now

Menteri PPPA, Bintang Puspayoga menghadiri Rapat Kerja Nasional IWAPI II di ICE BSD, Tangerang. (Foto: KemenPPPA RI)

Tangerang, serayunusantara.com – Melansir dari laman KemenPPPA RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menghadiri Rapat Kerja Nasional IWAPI II yang mengusung tema “Peran Penting IWAPI Di Usia Ke-48 dalam Mendorong Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024” di ICE BSD, Tangerang.  Menteri PPPA memberikan apresiasi kepada Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) yang mewadahi para perempuan pengusaha Indonesia, memiliki peran sebagai mitra yang strategis bagi pemerintah khususnya dalam upaya pemberdayaan perempuan untuk mencapai kemandirian dan ketahanan ekonomi.

“Merupakan suatu kebanggaan bagi saya beserta jajaran KemenPPPA dapat hadir pada kegiatan yang begitu penting, strategis, dan luar biasa ini. Melalui forum Rakernas yang diadakan dalam 2 hari ini, menjadi momen untuk meningkatkan komitmen organisasi, menyatukan kekuatan para perempuan pelaku usaha sekaligus tempat berseminya gagasan, ide-ide baru untuk menjawab tantangan jaman. Kami berharap perempuan pengusaha menjadi pelaku usaha tangguh, yang mampu berkiprah tidak saja di tingkat lokal, tetapi juga berkembang secara nasional dan global,” ujar Menteri PPPA.

Menteri PPPA mengatakan jika bicara soal peran IWAPI dalam mewujudkan kesetaraan, tentunya tidak perlu diragukan lagi melihat keberadaan IWAPI yang tidak hanya di tingkat pusat melainkan hingga kabupaten/kota sehingga dapat menyentuh pengusaha perempuan hingga pelosok.

“KemenPPPA dan IWAPI sudah sejak lama bersinergi dan berkolaborasi dalam hal pemberdayaan perempuan dan kesetaraan. Bicara soal pengusaha perempuan Indonesia yang identik kaitannya dengan UMKM, berdasarkan data KemenKUKM menunjukkan dari 65 juta UMKM Indonesia 64 jutanya merupakan usaha mikro dimana 60 persennya dimiliki oleh perempuan. Kami berharap para pengusaha perempuan bisa mengikuti perkembangan zaman sehingga tidak hanya berkiprah di tingkat lokal tapi juga di tingkat nasional dan global. Untuk itu, pengusaha perempuan harus mampu mengikuti perkembangan zaman, mengikuti transformasi, dan mampu beradaptasi,” ujar Menteri PPPA.

Baca Juga: Wujudkan Provinsi Layak Anak, Menteri PPPA Dorong Pemenuhan Hak Informasi dan Partisipasi Anak

Menteri PPPA mengungkapkan forum pada hari ini merupakan salah satu implementasi dari bentuk sinergi pemerintah dengan organisasi profesional, dunia usaha, serta berbagai elemen masyarakat lainnya. Ia mengatakan kolaborasi ini tentunya diharapkan dapat mendukung peningkatan kapasitas dan kontribusi perempuan dalam ekonomi dan berkarir secara profesional.

“Ke depannya, perempuan diharapkan mampu mandiri secara finansial dan berdaya sehingga dapat mensejahterakan keluarga dan meningkatkan kualitas hidup bangsa. Saya ucapkan selamat melaksanakan Rakernas II yang diselenggarakan oleh IWAPI selama 2 hari ini. Semoga Rakenas ini menjadi wadah untuk menunjukkan bahwa  kreativitas, inovasi, kewirausahaan, kepemimpinan, produktivitas, perbaikan, profesionalisme, dan manajemen bukanlah sekadar kata-kata hampa, tetapi menjadi panduan yang dapat membentuk masa depan yang lebih baik yang diinsiasi oleh para perempuan, sehingga terwujud Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju,” tutup Menteri PPPA.

Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Nita Yudi mengatakan IWAPI merupakan organisasi wadah para perempuan pengusaha Indonesia dengan anggota berjumlah 30,000 anggota yang tersebar di 34 Provinsi, 255 Kabupaten/Kota sampai tingkat Kecamatan di seluruh Indonesia yang terdiri dari 85% dengan skala usaha kecil dan mikro, 13% usaha berskala menengah dan 2% usaha dengan skala besar. Dalam program kerjanya, IWAPI fokus dalam 3 program yaitu meningkatkan sumber daya manusia (SDM), memperluas jaringan untuk strategi pemasaran serta mempermudah akses permodalan dari segi keuangan. Salah satu misi kami adalah menjadikan perempuan Indonesia mandiri secara ekonomi dan berperan aktif untuk membantu ekonomi keluarga, masyarakat serta membantu bangsa dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera.

“Pada usia ke-48 yang cukup matang ini dengan semangat Inovatif, Inklusif dan Kolaboratif, IWAPI tetap konsisten, terus eksis dan fokus dalam hal pemberdayaan ekonomi perempuan serta menjadi bagian dari penggerak roda perekonomian Indonesia. Tantangan para pelaku UMKM perempuan terlebih di era industri 4.0 saat ini adalah mengenai pemanfaatan teknologi (Transformasi Digitalisasi) yang menjadi hal yang mutlak dilakukan UMKM agar dapat berkembang. Digitalisasi akan sangat membantu UMKM perempuan untuk bertahan bahkan berkembang jika mereka menggunakan dan memanfaatkan digitalisasi karena akan lebih memahami akan pentingnya pemasaran, pengelolaan keuangan dan berkelanjutan usaha (going concern) bagi perkembangan bisnis serta melalui digitalisasi perempuan pengusaha akan mampu menyeimbangkan antara kegiatan mencari nafkah dengan tetap mengurus rumah tangganya dengan menjangkau pasar yang sangat luas atau global market,” ujar Nita.

Baca Juga: Kolaborasi KemenPPPA dan UNICEF Melatihkan Panduan Praktis Stranas PPA di Provinsi Jawa Timur

Nita mengatakan Rakernas IWAPI II ini juga bertujuan untuk memberikan pandangan dan wawasan strategis bagi UMKM anggota IWAPI seluruh Indonesia dapat berdaya, mampu membangun bisnis berkelanjutan dan memiliki daya saing di pasar global.

“Sebagai salah satu rangkaian acara Rakernas II IWAPI Tahun 2023, yaitu diantaranya IWAPI Expo yang dibuka secara resmi oleh Menteri PPPA dan Idea Talk IWAPI (UMKM Berdaya, Bisnis Berkelanjutan dan Kompetitif di Pasar Global). Dimana Idea Talk IWAPI tersebut bertujuan untuk membuka wawasan dan mengedukasi bagi para peserta,” ujar Nita.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *