Nataru, Harga Bapok Stabil Inflasi Terkendali Pasokan Lancar

Presiden Joko Widodo mengunjungi Pasar Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (21/12/2023). (Foto: Kementerian Kominfo RI)

Jakarta Pusat, serayunusantara.com –  Melansir dari laman Kementerian Kominfo RI, Pemerintah menjamin pada periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 harga barang kebutuhan pokok (bapok) stabil dan terkendali, serta inflasi sesuai target. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan akan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk memastikan kelancaran pasokan bapok sehingga perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dapat berjalan dengan khidmat.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah menjamin harga dan pasokan bapok terkendali sehingga inflasi tetap terjaga sesuai target,” ujar Mendag Zulkifli Hasan di Jakarta Pusat, Senin (25/12/2023).

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, periode Natal 2023 dan Tahun Baru2024 menjadi tonggak manis terjaganya stabilitas pasokan dan harga barang kebutuhan pokok sepanjang 2023. Pasalnya, inflasi secara tahun kalender (berjalan) atau pada November tercatat sebesar 2,19 persen.

“Artinya terkendali dan masih dalam sasaran inflasi 2—4 persen.Sedangkan pada tahun sebelumnya tercatat sebesar 2,86 persen,” tandasnya.

Kemendag secara periodik terus melakukan pemantauan harga dan pasokan melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP). Berdasarkan hasil pantauan 679 pasar di 503 kabupaten dan kota pada Jumat, (22/12), secara umum harga bapok dibanding seminggu lalu cenderung stabil.

Baca Juga: Presiden: Songsong Ekonomi Nasional 2024 dengan Optimisme

Komoditas aneka cabai mulai turun sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, dan Sulawesi seiring pasokan yang berangsur meningkat. Secara nasional, harga cabai merah keriting turun menjadi Rp63.700/kg dibanding minggu sebelumnya yang tercatat Rp72.800/kg, cabai merah besar Rp64.600/kg sebelumnya Rp71.900/kg, dan cabai rawit merah Rp89.800/kg sebelumnya Rp97.100/kg.

Sementara harga beberapa komoditas lainnya terpantau stabil. Komoditas tersebut antara lain tepung terigu Rp13.200/kg, daging ayam ras Rp36.200/kg, telur ayam ras Rp29.400/kg, dan bawang putih Rp33.000/kg. Selain itu, komoditas beras, khususnya beras medium secara nasional stabil dengan harga Rp13.700/kg dan beras premium Rp15.100/kg. Stabilitas harga beras tersebut ditopang program beras SPHP pemerintah dengan capaian realisasi distribusi mencapai lebih dari 1,1 juta ton.

Di sisi lain, harga minyak goreng juga terpantau stabil sepanjang 2023. Stabilitas harga ini ditopang program Domestic Market Obligation (DMO) yang mampu menjaga pasokan minyak goreng dalam negeri. Menjelang Natal dan Tahun Baru atau dalam tiga bulan terakhir, realisasi program ini telah mendekati 100 persen dengan proporsi Minyakita terjaga 35 persen. Adapun untuk harga rata-rata nasional minyak goreng curah tercatat Rp14.500/liter, Minyakita Rp15.100/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp20.600/liter.

Sedangkan untuk komoditas gula pasir mengalami sedikit fluktuasi jika dibanding bulan sebelumnya sehingga menjadi Rp17.300/kg. Selain itu, harga komoditas bawang merah juga mengalami fluktuasi menjadi Rp35.600/kg. Namun kenaikan ini menuju kewajaran karena sebelumnya harga bawang merahberada pada level yang sangat rendah.

Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, Kemendag telah melakukan beberapa langkah konkret dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan. Langkah tersebut yaitu pertama, dengan mengintensifkan pemantauan ketersediaan pasokan dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok pada 679 pasar di 503 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Percepat Transformasi Digital dan Padukan Layanan Digital Nasional

Kedua, mendorong produsen minyak goreng memenuhi kewajiban DMO dengan proporsi Minyakita sebesar 40 persen. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kecukupan dan stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri pada periode Natal dan Tahun Baru.

Ketiga, Kemendag bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional dan Bulog mengakselerasi pendistribusian beras SPHP dan Gerakan Pangan Murah di berbagai wilayah di Indonesia.

Keempat, Kemendag terus berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional dan Pemerintah Daerah untuk mendorong dilakukannya subsidi ongkos angkut dalam rangka distribusi barang kebutuhan pokok, khususnya komoditas bawang merah dan cabai yang saat ini panennya masih sporadis di sentra tertentu. Untuk komoditas cabai, saat ini mengalami tren penurunan harga di berbagai pasar eceran seiring panen yang mulai berlangsung di sentra produksi.

Kelima, khusus komoditas yang pemenuhannya berasal dari impor, Kemendag memastikan manajemen importasi yang tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan koordinasi yang dilakukan antarkementerian dan lembaga terkait.

Keenam, Kemendag memastikan kelancaran distribusi selama arus pergerakan lalu lintas Natal dan Tahun Baru dengan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI guna memastikan kelancaran distribusi bapok. Selain itu, Kemendag mengintensifkan distribusi melalui program Gerai Maritim untuk wilayah Indonesia Timur.

Baca Juga: Sosialisasikan Perwali, Diskominfo Kota Kediri Perkuat Peran KIM

Ketujuh, Kemendag melakukan pengawasandistribusi barang kebutuhan pokok dgn melibatkan Satuan Tugas Pangan pangan untuk mencegah upaya spekulasi/penimbunan oleh oknum pelaku usaha menjelang dan selama Natal dan Tahun Baru.

“Kata kuncinya adalah kerja sama dan kolaborasi. Dengan bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait, Pemerintah jamin harga dan pasokan bapok terkendali sehingga masyarakat dapat tersenyum,”ujar Mendag Zulkifli Hasan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *