Malang, serayunusantara.com – Memasuki musim penghujan, terjadi pergeseran preferensi penggunaan jasa transportasi daring (ojek online) di Kota Malang.
Masyarakat kini cenderung memilih layanan berbasis mobil (roda empat) dibandingkan motor (roda dua), meskipun harus membayar tarif yang lebih tinggi.
Faktor kenyamanan dan perlindungan dari hujan menjadi alasan utama di balik peningkatan permintaan layanan mobil di kota yang kerap diguyur hujan deras ini.
Fenomena ini tidak hanya dirasakan oleh warga lokal, tetapi juga para pelancong yang membutuhkan mobilitas antar-wilayah. Peningkatan orderan ini turut memberikan dampak positif terhadap pendapatan para pengemudi.
Baca Juga: Pelaku UMKM di Malang Antusias Belajar Gemini AI untuk Bikin Konten Produk yang Menarik
Prioritas kenyamanan di tengah cuaca dingin dan basah Kota Malang diakui oleh para wisatawan. Santi (25), seorang pelancong yang tiba dari Jember, memilih menggunakan ojek online mobil untuk menuju Batu pada Jumat, 24 Oktober 2025.
“Saya tahu harga ojek mobil memang lebih mahal, apalagi kalau lagi musim hujan begini tarifnya bisa naik,” ujar Santi.
“Tetapi, demi keamanan dan kenyamanan, saya rela bayar lebih. Tujuan saya ke Batu cukup jauh, jadi perlindungan dari hujan deras itu sangat penting agar tidak basah dan jatuh sakit,” tambahnya.
Santi memandang biaya tambahan tersebut sebagai investasi untuk kelancaran dan kesehatan perjalanannya.
Tingginya permintaan ini dibenarkan oleh para mitra pengemudi. Rudi (40), seorang pengemudi ojek online berbasis mobil di Malang, mengakui bahwa volume orderan mengalami lonjakan signifikan seiring tingginya intensitas curah hujan.
“Jika dibandingkan musim kemarau, orderan memang meningkat tajam saat hujan. Masyarakat butuh perlindungan instan saat bepergian, dan layanan mobil adalah jawabannya,” jelas Rudi. (Serayu)







