Pasokan Listrik pada Masa Natal dan Tahun Baru Berlangsung Aman

(Foto: Kementerian ESDM RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian ESDM RI, Selama masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), kondisi pasokan listrik di wilayah pengusahaan PT. PLN berada dalam kondisi aman. Hal tersebut berdasarkan laporan satgas posko nataru sektor ESDM yang disampaikan oleh Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati di Jakarta, Senin (8/1).

Erika menyebutkan, kondisi kelistrikan pada perayaan Natal tanggal 25 Desember 2023, sebanyak 23 sistem dalam kondisi normal dan satu sistem dalam kondisi siaga, yaitu sistem Lombok.

“Dengan rincian daya mampu pasok (DMP) nasional sebesar 42.796,5 MW dan sementara beban puncak (BP) berada di angka 36.087,76 MW,” tuturnya.

Untuk kondisi kelistrikan pada tahun baru di tanggal 1 Januari 2024, Erika mengatakan bahwa 23 sistem dengan kondisi normal dan satu sistem, yaitu sistem Lombok mengalami defisit. Dengan DMP nasional sebesar 43.276,78 MW dan BP sebesar 34.981,78 MW.

Baca Juga: Posko Nataru Sektor ESDM Selesai, Kepala BPH Migas Ungkap Ketersediaan Energi Aman dan Lancar

Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa selama perode posko Nataru tercatat beberapa sistem dalam kondisi siaga dan defisit. Adapun sistem dengan kondisi siaga yaitu Lombok (19 hari), Sulbagsel (9 hari), Ambon (8 hari), Tanjung Selor (6 hari), Bau-bau (5 hari), Sumbawa-Bima (2 hari), Nias (1 hari), dan Belitung (1 hari).

“Sedangkan untuk sistem dengan kondisi defisit, terjadi pemadaman ketika pada beban puncak malam hari selama 1-2 jam saja, yaitu Lombok (6 hari), Sulbagsel (1 hari), dan Khatulistiwa (1 hari),” tuturnya.

Erika menjabarkan bahwa penyebab sistem dalam kondisi siaga dan defisit diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain gangguan dan derating pembangkit yang terjadi pada sistem Lombok, Nias, Tanjung Selor, Belitung, Bau-bau, Ambon, Sumbawa-Bima, dan Sulbagsel. Kemudian kondisi variasi musim yang menyebabkan pasokan tenaga listrik dari PLTA Poso tidak maksimal, ditambah dengan intermitensi dari PLTS dan PLTB, serta gangguan petir pada jaringan transmisi di sistem khatulistiwa

Sementara itu Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari memastikan bahwa meski sempat ada sistem yang defisit, saat ini sudah normal.

Baca Juga: Menteri ESDM Targetkan Pipa Gas Dumai-Sei Mangke Rampung Tahun 2027

“PLTA Poso yang kekurangan air, saat ini kondisinya sudah normal kembali,” ungkap Ida.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *