PDI Perjuangan Kabupaten Blitar Gelar Turnamen Sepak Bola Anak dalam Rangka Bulan Bung Karno

Blitar, serayunusantara.com – Suasana penuh semangat menyelimuti Lapangan Kanigoro, Kabupaten Blitar, pada Sabtu pagi, 14 Juni 2025. Di bawah langit cerah, sorak-sorai anak-anak menggema, mengiringi langkah-langkah kecil mereka yang berlari mengejar bola dalam turnamen sepak bola usia dini yang digelar oleh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar.

Turnamen ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan bagian dari peringatan Bulan Bung Karno. Tujuannya jauh lebih dalam: menanamkan nilai-nilai perjuangan, keberanian bermimpi, dan semangat sportivitas yang diwariskan oleh Sang Proklamator.

“Kami ingin anak-anak belajar gotong royong, kedisiplinan, dan jiwa sportivitas sejak dini. Sepak bola menjadi media yang tepat untuk itu,” ujar Rijanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar saat membuka acara. “Ini bagian dari komitmen kami membina generasi muda, tidak hanya secara ideologis, tapi juga melalui dunia olahraga.”

Sebanyak 32 tim dari berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) di Blitar turut ambil bagian. Anak-anak yang sebagian besar masih duduk di bangku sekolah dasar tampil penuh antusias, membawa serta harapan dan dukungan keluarga yang sejak pagi telah memadati sisi lapangan.

Baca Juga: DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar Gelar Rangkaian Kegiatan Kebangsaan: Gali Semangat Bung Karno untuk Generasi Muda

Ketua panitia turnamen, Fatatoh Hironi Ulya, mengungkapkan rasa harunya melihat semangat luar biasa para peserta. “Ada anak-anak yang datang dengan sepatu yang sudah usang, tapi tetap tampil penuh semangat. Mereka bukan hanya mengejar bola, tapi juga masa depan,” ujarnya.

Salah satu laga yang mencuri perhatian mempertemukan tim dari Kecamatan Wlingi dan Srengat. Penampilan Dafa, penjaga gawang berusia 10 tahun dari tim Srengat, memukau penonton. Tubuh mungilnya tak menghalangi aksi-aksi penyelamatan gemilang yang dilakukannya di bawah mistar.

Di luar lapangan, suasana juga tak kalah meriah. Panitia menyediakan tenda kesehatan, makanan ringan gratis, dan hiburan rakyat sebagai pengisi jeda antar pertandingan. Para orang tua ikut larut dalam kebersamaan, memberi semangat dan dukungan bagi putra-putri mereka.

Bagi banyak orang tua, turnamen ini menjadi ajang kebanggaan dan pelajaran berharga bagi anak-anak. “Anak saya baru pertama kali ikut turnamen seperti ini. Walaupun gugup, dia tetap bermain. Itu sudah sangat membanggakan,” kata Pak Joko, ayah salah satu pemain dari SSB Binangun.

Turnamen ini akan berlangsung selama dua hari dan akan ditutup dengan penyerahan trofi serta hadiah berupa kambing untuk tim terbaik, pemain terbaik, dan penjaga gawang terbaik. Bukan sekadar simbol kemenangan, melainkan pengingat bahwa semangat Bung Karno masih hidup bersemayam di semangat anak-anak yang berlari mengejar mimpi di tengah lapangan hijau Kanigoro.(Jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *