Blitar, serayunusantara.com — Fenomena seni mural di Kota Blitar tengah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah titik ruang publik, dinding bangunan, kawasan taman kota, hingga sudut pasar kini mulai dihiasi lukisan warna-warni karya seniman jalanan muda Blitar.
Seni mural tidak lagi dianggap sebagai corat-coret tanpa makna, melainkan menjadi medium komunikasi visual yang penuh pesan, artistik, dan bernuansa lokal.
Para pegiat mural juga semakin aktif membentuk komunitas, mengadakan diskusi seni, serta menggelar kegiatan live painting di ruang publik.
Baca Juga: Pasar Legi Lantai 2 Jadi Ruang Ekspresi Anak Muda Pecinta Mural
Salah satu muralist muda Blitar, Yudha (22), mengatakan bahwa mural adalah bahasa ekspresi yang mampu berbicara kepada masyarakat secara langsung.
“Kami tidak sekadar menggambar. Kami ingin menghidupkan ruang publik dengan pesan visual yang bermakna dan mengangkat karakter kota,” ujarnya.
Kehadiran mural turut memberikan nuansa baru bagi estetika kota dan menciptakan sudut-sudut foto yang menarik bagi masyarakat maupun wisatawan.
Bahkan, sejumlah pemilik usaha mulai mengundang seniman mural untuk memperindah facade bangunan mereka.
Pemkot Blitar dinilai perlu memberikan dukungan dengan menyediakan lebih banyak ruang legal untuk mural serta mendorong kegiatan seni perkotaan.
Dengan meningkatnya talenta lokal, Blitar berpotensi tumbuh menjadi kota dengan identitas budaya visual yang kuat dan progresif. (Fis/Serayu)












