Ilustrasi. (Foto: Getty Images/AzmanJaka)
Blitar, serayunusantara.com – Seorang pelajar SMA yang berasal dari Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan gantung diri di rumahnya. Dia depresi usai HP-nya disita oleh orang tuanya.
Kenyataan pahit itu harus diterima sang orang tua, niat baik ingin mengubah perilaku anak, namun musibah harus diterima. Diperlukan pendekatan khusus untuk mengubah anak yang kecanduan game online.
Kasi Humas Polres Blitar, Iptu Heri Irianto mengatakan, dari keterangan yang didapatkan dari orang tua, bahwa anaknya belakangan ini kecanduan main game online. Bahkan sampai mengurung diri di kamar demi bisa bermain game online.
Melihat perilaku anaknya, sang orang tua pun merasa kesal, dan akhirnya menyita HP. Hingga pada akhirnya anaknya memilih untuk mengakhiri hidup.
Baca Juga: Mengenal Bripda Sherly, Sosok Polisi yang Hafal 30 Juz Al-Qur’an
Orang tua korban melihat anaknya mengakhiri hidup pada, Sabtu, 15 Juni 2024, siang. Waktu itu sang orang tua baru dari Kota Blitar, usai sampai di rumah mendapati korban dengan posisi gantung diri di tangga menuju lantai 2 menggunakan menggunakan kabel listrik.
Iptu Heri mengimbau agar orang tua lebih memberikan perhatian khusus terhadap pergaulan anaknya. Orang tua juga harus melakukan pendekatan khusus agar anaknya bisa mengubah kebiasaannya.
“Orang tua harus lebih dekat, perhatian dengan anak agar tidak terjadi seperti ini, perhatian khusus harus dicurahkan oleh orang tua,” ungkapnya. (tim/serayu)