Magelang, serayunusantara.com — Melansir dari laman Kemenag RI, Rencana pemasangan Chattra pada stupa Candi Borobudur terus berproses. Pengkajian mendalam dan matang baik secara sosial, budaya, ekonomi hingga keagamaan dilakukan Ditjen Bimas Buddha, Tim Ahli dari Pusat Arkheolog Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), peneliti, pakar, dan praktisi.
Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto menilai bahwa rencana pemasangan Chattra pada Candi Borobudur merupakan langkah yang baik dari pemerintah, dilihat dari aspek keagamaan maupun kepariwisataan.
“Candi Borobudur merupakan warisan budaya yang harus dipelihara dan dilestarikan. Borobudur merupakan salah satu magnet dunia,” kata Sepyo Achanto saat menerima Ditjen Bimas Buddha dan Tim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di kantor Bupati Magelang, Kamis (21/3/2024).
“Keagamaan dan kepariwisataan harus dilestarikan karena keduanya saling beriringan,” sambung Sepyo Achanto.
Baca Juga: Bertolak ke Arab Saudi, Menag Cek Kesiapan Haji di Tanah Suci
Menurut Sepyo Achanto rencana pemasangan Chattra pada Candi Borobudur disambut baik oleh masyarakat dan tentunya didukung oleh Pemerintah Kabupaten Magelang. “Apapun hasil kajian yang dilakukan oleh Kemenag dan Tim BRIN, itulah yang terbaik. Syukur-syukur dengan dipasangnya Chattra menambah nilai spritual dan menambah wisatawan untuk melihat Candi Borobudur,” kata Sepyo Achanto.
Sepyo Achanto menilai dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang ke Borobudur, sedikitnya akan meningkatkan nilai perekonomian bagi masyarakat sekitar. “Pemasangan Chattra itulah yang terbaik. Kami berharap ini akan membawa kebaikan bagi semua, baik dari aspek keagamaan maupun kepariwisataan,” tegas Sepyo Achanto.
Direktur Pendidikan dan Urusan Agama Buddha, Nyoman Suriadarma menjelaskan bahwa Chattra itu mempunyai filosofi sebagai cakrawati, simbol kepemimpinan dunia yang bisa mengayomi semua unsur yang ada di tanah air. “Kami selaku umat Buddha berharap, dengan kehadiran Borobudur dan terpasangnya Chattra nanti akan menjadi anugerah bagi semua umat,” tandas Nyoman Suriadarma.***