Dirjen Renhan Kemhan Laksda TNI Supo Dwi Diantara saat menjadi Inspektur Upacara bendera bulanan pada tanggal 17 Juli 2023 yang diikuti pegawai Kemhan (17/07) di lapangan Bhinneka Tunggal Ika, Kemhan. (Foto: Kemhan RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemhan RI, Pemenuhan alutsista merupakan hal penting bagi kekuatan pertahanan suatu negara, khususnya Indonesia sebagai negara berkembang. Sehubungan dengan hal itu pemenuhan Alutsista adalah rangkaian proses yang kompleks dan membutuhkan perencanaan matang.
Demikian dikatakan Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Dirjen Renhan Kemhan Laksda TNI Supo Dwi Diantara saat menjadi Inspektur Upacara bendera bulanan pada tanggal 17 Juli 2023 yang diikuti pegawai Kemhan (17/07) di lapangan Bhinneka Tunggal Ika, Kemhan.
Sekjen Kemhan menuturkan bahwa kaitannya dengan pemenuhan alutsista, juga perlu evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan strategis negara dalam hal pertahanan dan keamanan. Hal ini agar negara dapat memiliki kekuatan pertahanan yang efektif dan terkini untuk menghadapi ancaman masa kini dan masa depan.
Sekjen Kemhan juga menambahkan, Kemhan telah berhasil menghadirkan Alutsista modern dan canggih ke Tanah Air, diantaranya dua kapal perang penyapu ranjau, KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 dari Jerman serta dua pesawat Super Hercules C-130J dari Amerika Serikat. Selain kapal perang dan pesawat Kemhan juga telah mendapat persetujuan dari DPR RI untuk menerima hibah 15 unit rantis Bushmaster dari Australia.
Baca Juga: Prabowo Sebut Effendi Simbolon Paling Galak dan Kritis: Itu Wakil Rakyat yang Benar
“Kehadiran alutsista-alutsista tersebut diharapkan dapat memperkuat jajaran TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI yang mana sejalan dengan penegasan Bapak Menhan bahwa sebagai negara yang besar dan diperhitungkan, Indonesia membutuhkan pertahanan yang kuat untuk menjaga kedaulatan dan mempertahankan kemerdekaan,” tegas Sekjen Kemhan.***