Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam, Janedjri M. Gaffar dalam Rapat Koordinasi membahas Persiapan dan Kesiapan Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. (Foto: Kementerian Kominfo RI)
Jakarta Pusat, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian Kominfo RI, Pemerintah tengah mempersiapkan Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Janedjri M. Gaffar menyatakan sesuai arahan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Pemerintah akan memastikan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang direncanakan pada tanggal 3 s.d. 6 September 2024 dapat berjalan dengan tertib, aman, dan lancar.
“Sesuai arahan Menko Polhukam, kita semua akan membahas kesiapan dari semua elemen agar bisa Kunjungan Paus Fransiskus bisa berjalan dengan baik,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi membahas Persiapan dan Kesiapan Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (24/07/2024).
Plt. Deputi memberikan atensi khusus pada dua kegiatan yaitu kelancaran rangkaian kegiatan Paus Fransiskus di Jakarta dan kegiatan Paus Fransiskus di Timor Leste yang berpotensi menimbulkan pergerakan WNI dari NTT ke Dilli.
“Pergerakan WNI dari NTT ke Dilli dalam jumlah besar tentu memerlukan pengelolaan karena akan terkait dengan aspek keamanan, kesehatan, kesiapan logistik, sehingga diperlukan langkah-langkah antisipasi oleh kementerian/lembaga serta stakeholder terkait. Disisi lain, rangkaian kegiatan Paus di Jakarta juga harus dipastikan kelancarannya,” jelasnya.
Rapat Koordinasi tersebut dihadiri oleh lebih kurang 120 orang peserta dari 40 kementerian dan lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah terkait, unsur panitia kunjungan Paus Fransiskus dari Komisi Waligereja Indonesia (KWI), serta internal kemenko polhukam dari kedeputian terkait.
Baca Juga: Pastikan Percepatan Pemulihan Serangan PDNS 2, Menkominfo Tinjau Data Center Telkomsigma di Sentul
Dalam perkembangan pembahasan, ditemukan potensi permasalahan baru, yaitu adanya kegiatan Misa Paus Fransiskus di Vanimo, Papua Nugini yang hanya berjarak 2 jam dari Jayapura. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan gelombang pergerakan WNI dari Jayapura ke Vanimo yang harus dikelola dengan baik.
“Dengan Rakor ini juga terbuka informasi titik-titik yang harus dipersiapkan tidak hanya di wilayah Jakarta dan perbatasan NTT-Timor Leste, namun juga perbatasan Papua-Papua Nugini”, ujar Janedjri.
Plt. Deputi Janedjri menyampaikan bahwa masih diperlukan rangkaian pertemuan lanjutan guna membahas penyelesaian permasalahan di masing-masing aspek, diantaranya aspek keamanan, aspek logistik, aspek media, aspek imigrasi, serta hal-hal lainnya.
Sekretaris Umum Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dari KWI Rm. Siswantoko menjelaskan rangkaian kegiatan Paus Fransiskus di Jakarta telah dipersiapkan secara optimal oleh panitia dengan kementerian dan lembaga terkait.
“Penggunaan Kompleks Gelora Bung Karno telah dipastikan pemanfaatannya untuk misa kudus yaitu di Stadion Utama GBK dan Stadion Madya A. Khusus pemanfaatan lapangan sepakbola sudah terkonfirmasi untuk tidak dapat digunakan, sesuai kesepakatan antara panitia dengan pihak pengelola GBK. Pihak panitia dari KWI juga sudah menerima dan memahami kondisi tersebut,” tuturnya.
Baca Juga: Menkominfo: Selamatkan Awak Kapal Angkut BTS yang Hilang di Papua
Rangkaian kegiatan Paus Fransiskus selama di Jakarta diawali dengan kedatangan di Jakarta pada Selasa, 3 September 2023, dilanjutkan dengan rangkaian pertemuan kenegaraan di Istana Negara serta kegiatan internal Paus dengan kalangan Katolik pada Rabu, 4 September 2024.
Pada Hari Kamis, 5 September 2024, Paus melaksanakan kegiatan pertemuan dengan Imam Besar Masjid Istiqlal dan tokoh agama, lalu pertemuan dengan para penyandang difabilitas di Gedung KWI, dan dilanjutkan dengan perayaan Misa Suci di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta yang akan diikuti kurang lebih 87.000 umat Katolik. Rangkaian Kunjungan Paus diakhiri pada Jumat, 6 September 2024 melalui upacara pelepasan untuk selanjutnya menuju Papua Nugini.
“Kami dari pihak panitia menyampaikan apresiasi atas kegiatan rakor yang diselenggarakan oleh Kemenko Polhukam yang menjadi wujud kehadiran negara dalam melayani umat Katolik terkait dengan kunjungan Paus di Indonesia,” jelas Rm. Siswantoko.
Dalam diskusi, perwakilan kementerian dan lembaga serta stakeholders terkait menyampaikan bahwa masing-masing telah melaksanakan upaya terbaik untuk mendukung pelaksanaan rangkaian kegiatan Paus Fransiskus, baik di Jakarta maupun di Dilli. Semua elemen siap menindaklanjuti langkah-langkah yang diperlukan sesuai hasil rakor.
Kegiatan Rakor ini ditutup dengan kesimpulan awal bahwa persiapan dan kesiapan Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sudah berjalan dengan baik, namun tetap perlu dilakukan langkah-langkah koordinasi lanjutan dengan stakeholders terkait untuk memastikan kelancaran rangkaian kegiatan Paus di Indonesia serta memastikan pelayanan kepada WNI umat Katolik berjalan dengan optimal.***