Pemkab Bojonegoro Dorong Sekolah Bersih dan Lestari Lewat Program Adiwiyata

Jatim, serayunusantara.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro kembali menggiatkan program Adiwiyata sebagai upaya menciptakan sekolah yang bersih, sehat, dan berwawasan lingkungan.

Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menyampaikan bahwa program ini sebenarnya telah berjalan sejak lama, namun kini kembali diperkuat melalui sinergi yang lebih solid. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri kegiatan pembinaan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah yang digelar di ruang Angling Dharma lantai 2, Kantor Pemkab Bojonegoro, Senin (25/8/2025).

Menurutnya, Adiwiyata sejalan dengan visi-misi Bupati Bojonegoro periode 2025–2029 yang menempatkan lingkungan lestari sebagai salah satu prioritas pembangunan, selain peningkatan SDM, pertumbuhan ekonomi, tata kelola pemerintahan bersih, serta kesejahteraan masyarakat.

Dalam RPJMD 2025–2029, komitmen lingkungan diwujudkan melalui pengelolaan sampah, penambahan ruang terbuka hijau, hingga peningkatan kebersihan kota, yang juga diterapkan di sekolah lewat program Adiwiyata.

Hingga 2023, Bojonegoro telah memiliki 217 sekolah Adiwiyata yang terdiri dari 170 sekolah tingkat kabupaten, 36 tingkat provinsi, serta 11 sekolah yang meraih predikat nasional dan mandiri. Beberapa sekolah bahkan mencatat prestasi, seperti SMPN 4 Bojonegoro (2016), SMPN 1 Bojonegoro (2018), dan SMAN 1 Sumberrejo (2019) yang berhasil meraih predikat Adiwiyata Mandiri.

Baca Juga: Wali Kota Tegaskan Komitmen Surabaya Menuju Kota Olahraga dan Sport Tourism

Meski demikian, perkembangan program ini sempat melambat dalam lima tahun terakhir. Karena itu, tahun 2025 dijadikan momentum untuk kembali mendorong lebih banyak sekolah menembus level provinsi, nasional, hingga mandiri. “Kami berharap sekolah-sekolah baru, seperti SMAN 1 Sugihwaras dan SMPN 1 Margomulyo, dapat menjadi motor menuju Adiwiyata Nasional,” ujar Wabup Nurul Azizah.

Targetnya, pada 2026 semakin banyak sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten naik ke jenjang lebih tinggi sebagai bukti nyata pendidikan berkelanjutan berbasis lingkungan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro, Luluk Alifah, menambahkan pihaknya akan terus mendorong gerakan peduli lingkungan di sekolah melalui Adiwiyata. Menurutnya, langkah ini menjadi strategi penting untuk melahirkan generasi penerus yang peduli dan berbudaya ramah lingkungan.

Kegiatan pembinaan kali ini diikuti 80 sekolah rintisan Adiwiyata dengan melibatkan kepala sekolah, guru pendamping, serta tim Adiwiyata. Agenda ini tidak hanya memberikan arahan teknis, tetapi juga mendorong partisipasi aktif sekolah dalam menjaga kelestarian lingkungan, menumbuhkan kreativitas, serta mengintegrasikan pendidikan lingkungan dalam pembelajaran.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Jawab PU Fraksi DPRD Jatim Soal P-APBD 2025

Luluk berharap, kegiatan ini dapat menjadi awal terbentuknya kesadaran kolektif, memperkuat komitmen, sekaligus meningkatkan kualitas sekolah Adiwiyata di Bojonegoro. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *