Jatim, serayunusantara.com – Sebanyak 571 Madrasah Diniyah (Madin) di Kabupaten Mojokerto mendapatkan bantuan dana sebesar Rp3,9 miliar melalui program Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS). Bantuan ini bertujuan meningkatkan mutu pendidikan agama di wilayah bekas Kerajaan Majapahit tersebut.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barraa, kepada perwakilan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) serta dua madrasah penerima, yaitu MDTA Tufatul Mubtadi’in Jatirejo dan MDTW Sabilul Muttaqin Pungging. Secara rinci, dana tersebut akan diterima oleh 366 Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) dan 205 Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustha (MDTW).
Bupati Al Barraa menekankan pentingnya pendidikan dalam membangun SDM unggul. Ia menyatakan bahwa program BPPDGS merupakan prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan layanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan. Langkah ini juga menjadi bagian dari komitmen 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto dalam memajukan pendidikan lokal.
Dana sebesar Rp3,9 miliar tersebut bersumber dari APBD Provinsi Jatim dan APBD Kabupaten Mojokerto, menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam berinvestasi di sektor pendidikan.
“Program ini tidak hanya mendukung madrasah diniyah, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujar Bupati dalam rilis pers, Sabtu (7/6/2025).
Baca Juga: 10 Rekomendasi Komisi E DPRD Jatim untuk Penyempurnaan Raperda Perlindungan Perempuan dan Anak
Ia berharap bantuan ini dapat mengurangi angka putus sekolah, mempermudah akses pendidikan, serta meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah diniyah.
“Dengan program ini, kami berharap pendidikan di Mojokerto semakin maju dan memberi manfaat luas bagi masyarakat. Mari bersama-sama membangun generasi yang cerdas dan berakhlak,” tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono, mengapresiasi peran guru dan pengelola madrasah diniyah dalam mencerdaskan anak bangsa melalui pendidikan agama. Ia menegaskan bahwa bantuan ini merupakan wujud dukungan pemerintah terhadap keberlanjutan pendidikan nonformal keagamaan.
“Dana ini harus dimanfaatkan optimal untuk mendukung proses belajar-mengajar dan meningkatkan kesejahteraan guru swasta yang telah berdedikasi,” tegas Ludfi.
Diharapkan, madrasah diniyah dapat terus berkontribusi dalam membentuk generasi muda yang berwawasan luas, berakhlak mulia, dan cinta tanah air. “Ini adalah langkah strategis dalam memperkuat sinergi pemerintah dan dunia pendidikan untuk memajukan pendidikan agama di Mojokerto,” tutupnya. (Serayu)