Jatim, serayunusantara.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan operasi penertiban bangunan liar (bangli) di sepanjang bantaran Sungai Kalianak guna mencegah banjir yang sering terjadi di Kecamatan Asemrowo dan Krembangan. Aksi ini dilaksanakan pada Rabu (21/5/2025) sebagai bagian dari upaya sistematis penanggulangan banjir.
Irna Pawanti, Kepala Bidang Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Surabaya, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari operasi sebelumnya.
“Hari ini kita melanjutkan pembongkaran setelah kemarin berhasil menyelesaikan 42 bangunan. Sekarang, kami fokus pada sisa-sisa bangunan yang belum tertangani,” jelas Irna di lokasi penertiban, Jalan Kalianak Barat Gang Tambak.
Direncanakan, proses penertiban akan berlangsung hingga Jumat (23/5) dengan target mencapai Station (STA) 4+00. Total ada 89 bangunan yang menjadi sasaran.
“Kami sedang berkoordinasi dengan warga untuk menentukan waktu pembongkaran atau apakah mereka memerlukan bantuan teknis, seperti pemotongan struktur beton. Beberapa bangunan belum ditandai karena kendala sinyal saat pendataan di area padat,” tambah Irna.
Pemkot Surabaya menargetkan 125 bangunan liar akan tuntas dibongkar pada Mei 2025. Pada hari Rabu kemarin, sebanyak 56 bangunan telah berhasil ditertibkan di dua kecamatan, yakni Krembangan dan Asemrowo.
Baca Juga: Pemkab Bojonegoro Siapkan Dana Abadi Pendidikan, untuk Apa?
Irna mengapresiasi respons positif warga yang kooperatif selama proses ini. “Masyarakat dan perangkat RT/RW sangat mendukung karena menyadari ini demi kepentingan bersama,” ujarnya.
Untuk mempercepat pekerjaan, Pemkot Surabaya mengerahkan alat berat dan tim gabungan dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM). “Kami menambah satu unit excavator, sehingga total menjadi tiga unit, agar proses pembongkaran lebih efisien,” kata Dedi Suwardi, Koordinator Lapangan DSDABM Surabaya. (serayu)













