Pengelolaan Sektor ESDM, Bahlil: Negara Harus Hadir Wujudkan Pemerataan

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat melantik Tri Winarno sebagai Dirjen Minerba yang baru di Jakarta. (Foto: Kementerian ESDM RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian ESDM RI, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya mengedepankan peran negara dalam pengelolaan sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Hal ini disampaikan Bahlil saat melantik Tri Winarno sebagai Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) yang baru di Jakarta, Jumat (20/9).

Dalam sambutannya, Bahlil menegaskan bahwa Kementerian ESDM memegang peranan penting sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, yang mengatur pengelolaan kekayaan alam, termasuk mineral, batubara, gas, minyak, dan energi baru terbarukan. “Kementerian ini adalah kementerian yang mengelola hampir seluruh kekayaan alam kita, terutama terkait mineral, batubara, gas, minyak, serta energi baru dan terbarukan,” ujar Bahlil.

Pengelolaan sumber daya ini, lanjut Bahlil, harus selalu mengutamakan kesejahteraan masyarakat, sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Menurutnya, kedua pemimpin tersebut telah memberikan amanat agar pengelolaan sumber daya negara tidak hanya menguntungkan segelintir pihak, tetapi memberikan pemerataan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo menginstruksikan kami untuk menjaga hak-hak rakyat dan masyarakat daerah. Jika lahan sudah dimiliki masyarakat lokal, jangan sampai diserobot oleh oknum-oknum perusahaan tertentu. Tidak boleh ada monopoli, harus ada pemerataan,” tegas Bahlil.

Baca Juga: Menteri ESDM: Pemanfaatan Energi Terbarukan adalah Keharusan Bukan Pilihan

Lebih lanjut, Bahlil menekankan bahwa negara memiliki tanggung jawab untuk hadir dan memastikan kesejahteraan rakyat. “Kekayaan alam yang dimiliki bangsa ini harus dikelola dengan baik untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Ketika terjadi ketimpangan, negara harus hadir untuk memperbaikinya,” tutup Bahlil.

Pengelolaan sektor ESDM menjadi krusial, mengingat kekayaan alam Indonesia yang melimpah, diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat luas, bukan hanya kepentingan korporasi semata.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *