Jatim, serayunusantara.com – PLN gencar lakukan pemeliharaan pada peralatan kelistrikan untuk pastikan kesiapannya dalam mewujudkan komitmen sistem transmisi andal sehingga PLN dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kelistrikan untuk pelanggan selama masa Bulan suci Ramadan.
Disebutkan General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) Bapak Handy Wihartady, Senin (3/3/2025) menyampaikan, pemeliharaan dilakukan untuk pastikan peralatan berfungsi optimal. “Dalam inspeksi rutin yang dilakukan, petugas memastikan seluruh peralatan dalam keadaan optimal, sehingga tidak mengganggu fungsinya untuk menyalurkan tenaga listrik,” terang Handy.
Handy Wihartady melanjutkan, dalam masa Ramadan 1446 H, pekerjaan pemeliharaan sudah tidak dilakukan agar semua sistem dalam kondisi all out. “Pemeliharaan pada peralatan transmisi sudah selesai dilakukan sebelum bulan suci Ramadan dimulai. Selama masa siaga, PLN tidak melakukan pekerjaan pemeliharaan, agar semua sistem kelistrikan siaga. Pekerjaan dilakukan bersifat korektif apabila ditemukan adanya anomali pada peralatan saat inspeksi rutin oleh petugas,” kata Handy.
Dijelaskan Handy tindakan korektif dilakukan seperti halnya jika dalam inspeksi rutin ditemukan hotspot pada peralatan. “Hotspot merupakan suatu kondisi dimana peralatan Gardu Induk (GI) mengalami panas yang berlebih, disebabkan karena arus tidak dapat mengalir dengan baik. Peralatan yang mengalami hotspot membuat rugi daya karena daya yang dihantarkan pada suatu tempat akan terbuang, jika tidak segera diperbaiki dapat merusak peralatan, sehingga tindakan cepat perlu dilakukan. Hotspot ini dapat diketahui dari hasil thermovisi yang dilakukan rutin oleh para Operator Gardu Induk,” tambah Handy.
Baca Juga: Usai Retreat, Khofifah – Emil Siapkan Sertijab untuk 22 Kabupaten Kota di Jatim
Tindak lanjut temuan hotspot diterangkan Handy diselesaikan tanpa mengganggu layanan kebutuhan listrik untuk pelanggan. “Perbaikan dari temuan hotspot dilakukan oleh tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan), mulai dari pembersihan untuk menghilangkan kotor atau korosi yang dapat menjadi penyebab fisik terjadinya hotspot, atau mengganti peralatan sesuai kondisi yang dibutuhkan, dan setelah pekerjaan dilakukan hal terakhir thermo kembali dilakukan pada peralatan yang dikerjakan untuk mengetahui suhu peralatan setelah adanya perbaikan,” ungkap Handy menjelaskan tahapan perbaikan temuan hotspot pada peralatan.***