Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin bersama Presiden Bank Dunia Ajay Banga mengunjungi Posyandu Kenanga Sepuluh Serdang Kulon, Kabupaten Tangerang, Kamis (7/9). (Foto: Kemenkes RI)
Tangerang, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenkes RI, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin bersama Presiden Bank Dunia Ajay Banga mengunjungi Posyandu Kenanga Sepuluh Serdang Kulon, Kabupaten Tangerang, untuk meninjau kegiatan pelayanan kesehatan primer di masyarakat pada Kamis (7/9). Mulai dari pemberian imunisasi polio, pengukuran berat dan tinggi badan balita, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) hingga berdialog dengan ibu hamil.
”Jadi Ajay Banga ingin melihat bagaimana implementasi dari pendanaan Bank Dunia, apakah sampai hingga level akar rumput pelayanan kesehatan dasar,” kata Menkes Budi.
Ajay Banga menekankan tentang pentingnya akses kesehatan bagi ibu hamil dan bayi di masa 1000 hari kehidupan pertama, yaitu sejak konsepsi hingga bayi berusia dua tahun. Mulai dari akses terhadap nutrisi, layanan kesehatan, dan pengukuran tumbuh kembang, serta memberikan edukasi untuk peningkatan kesehatan.
Bidan Desa sekaligus pembina Posyandu Kenanga Sepuluh Serdang Kulon Nurfitriana Elphapidi menyatakan bahwa pelayanan posyandu tidak hanya mencakup pemantauan tumbuh kembang anak namun sudah dapat memberikan layanan berbagai jenis vaksinasi.
”Berkat bantuan Kementerian Kesehatan untuk vaksinnya sendiri sekarang sudah lengkap. Biasanya ada vaksin yang harus kita dapat dari dokter spesialis anak atau rumah sakit sekarang sudah bisa didapatkan di posyandu. Itu yang membuat antusias warga untuk datang ke posyandu,” ujar bidan Nurfitriana.
Ajay Banga mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menurunkan angka stunting dari yang semula berada di angka 31,4 persen pada tahun 2018 hingga mencapai angka 21,6 persen di tahun 2022.
Selanjutnya, Bank Dunia melalui program Investing in Nutrition and Early Years (INEY) tahap 2 akan memperpanjang durasi dan memperluas cakupan percepatan penurunan stunting di Indonesia.
”Jadi yang saya pelajari dari kunjungan ini adalah tentang semangat sukarela. Posyandu ini bukan hanya tentang pengukuran berat dan tinggi badan, tapi tentang bagaimana upaya para penggiatnya melibatkan para relawan, pemuka agama, dan dan perangkat desa. Dan yang kedua adalah tentang penggunaan teknologi yang membuat ibu-bu datang ke posyandu,” tutup Ajay Banga.***