Produk Mojokerto Tembus Pasar Dunia, Ada Berbagai Produk

Mojokerto, serayunusantara.com – Pemerintah RI melalui Kementerian Perdagangan menggelar ekspor serentak nasional bertema “Sinergi Nusantara dari 8 Penjuru Menembus Pasar Dunia”.

Kegiatan ini dipimpin Menteri Perdagangan Budi Santoso dan dilaksanakan serentak di delapan daerah. Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu titik utama pelepasan ekspor di Jawa Timur.

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri bersama Bupati Mojokerto Muhammad Albarra melepas ekspor produk pangan olahan. Nilai ekspor dari Mojokerto mencapai USD 5.025.166. Produk yang dikirim meliputi snack, sarden, krimer, furnitur kayu, alas kaki, kopi, dan indoor furniture.

Produk Mojokerto dikirim ke berbagai negara tujuan ekspor. Di antaranya Malaysia, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Mesir, Jepang, Montenegro, Suriname, Guinea Khatulistiwa, dan Korea Selatan. Pelepasan di Jawa Timur dipusatkan di pabrik PT Lautan Natural Krimerindo, Kutorejo, Rabu (17/12) pagi.

Khusus dari PT LNK, krimer nabati dan bubuk tinggi serat diekspor ke Malaysia. Langkah ini menjadi bagian strategi Kemendag memperluas pasar global. Upaya tersebut juga diarahkan untuk mendorong peran UMKM dalam jejaring ekspor ke 33 negara.

Selain Mojokerto, ekspor serentak digelar di Yogyakarta, Semarang, Kepulauan Riau, Samarinda, Sulawesi Selatan, dan Badung. Berbagai produk Nusantara dikirim melalui jalur udara dan laut. Negara tujuan mencakup Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Mesir, Jepang, dan Montenegro.

Bupati Mojokerto Muhammad Albarra mengapresiasi kehadiran Wakil Menteri Perdagangan. Ia menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan ekspor serentak nasional. Menurutnya, kegiatan ini mencerminkan sinergi pusat, daerah, dan dunia usaha.

Baca Juga: Pasar di Mojokerto Punya Budaya dan Kesetaraan yang Jadi Sorotan

Albarra menilai pelepasan ekspor ini menjadi momentum membanggakan bagi Mojokerto. Produk olahan berbasis sumber daya alam daerah terbukti mampu bersaing di pasar global. Ia juga mengapresiasi komitmen PT LNK dalam menjaga kualitas dan konsistensi ekspor.

Bupati menambahkan, Mojokerto memiliki lebih dari 1.000 industri aktif. Karena itu, dukungan pemerintah pusat sangat dibutuhkan untuk penguatan sektor industri daerah. Hal ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sementara itu, Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan kebanggaannya atas capaian ekspor Mojokerto. Nilai ekspor yang dilepas dinilai besar dan memiliki keragaman komoditas. Ekspor tersebut menjangkau Malaysia dan lebih dari 40 negara tujuan.

Ia memaparkan kinerja ekspor nasional Januari–Oktober 2025 mencapai USD 234,04 miliar. Angka tersebut tumbuh 6,9 persen dibanding periode sebelumnya. Sektor nonmigas menjadi penopang utama dengan nilai USD 223,12 miliar.

Jawa Timur mencatat ekspor sebesar USD 24,46 miliar atau tumbuh 12 persen. Capaian ini menempatkan Jawa Timur sebagai eksportir peringkat kedua nasional. Wamendag menegaskan keberhasilan ini lahir dari kolaborasi berbagai pihak.

Target pertumbuhan ekspor nasional 2025 ditetapkan sebesar 7,10 persen. Target tersebut sejalan dengan visi pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen pada 2029. Kolaborasi lintas sektor dinilai menjadi kunci pencapaiannya.

Baca Juga: Wujudkan Kota Mojokerto Aman dan Damai, Ning Ita Bersama Forkopimda Gelar Patroli Gabungan

Agenda ekspor serentak nasional menjadi bukti komitmen pemerintah memperkuat daya saing produk Nusantara. Sinergi pusat, daerah, dan dunia usaha diharapkan menciptakan efek berganda bagi masyarakat. Langkah ini sekaligus memperkokoh posisi Indonesia di pasar global.

Sebagai informasi, PT Lautan Natural Krimerindo telah menembus pasar internasional sejak 2017. Perusahaan ini memproduksi krimer nabati, whip cream, dan bubuk kelapa. Dengan pendampingan Kemendag, PT LNK menjadi representasi kekuatan industri pangan Jawa Timur. (Ke/ha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *