Reses Guntur Wahono masa sidang II Tahun 2025 di Balai Desa Kesamben, Kabupaten Blitar, Jumat (4/7/2025). (Foto: serayunusantara.com)
Blitar, serayunusantara.com – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Guntur Wahono, S.E., menggelar kegiatan reses Masa Sidang II Tahun 2025 di Balai Desa Kesamben, Kabupaten Blitar, Jumat (4/7/2025).
Reses yang merupakan bagian dari agenda serap aspirasi di Daerah Pemilihan (Dapil) 7 ini disambut antusias ratusan warga, tokoh masyarakat, perangkat desa, hingga pengurus BUMDes dan koperasi.
Kegiatan ini menjadi ruang dialog terbuka antara wakil rakyat dengan konstituennya, sekaligus mempererat koordinasi antar elemen strategis desa.
Guntur menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan Koperasi Merah Putih sebagai pondasi untuk memperkuat ekonomi lokal dan mencapai kemandirian desa.
“Reses ini bukan sekadar kewajiban formal. Kami hadir untuk mendengarkan langsung kebutuhan warga, menyerap aspirasi, dan menjembatani kepentingan masyarakat ke tingkat provinsi,” ujar Guntur.
Aspirasi Warga: Infrastruktur dan Penguatan Ekonomi Rakyat
Dalam sesi dialog, masyarakat menyuarakan beragam aspirasi. Mulai dari perbaikan infrastruktur, penguatan usaha mikro, hingga harapan agar BUMDes dan koperasi berperan lebih aktif dalam membangkitkan perekonomian desa.
Guntur menanggapi dengan mengajak seluruh pemangku kepentingan desa untuk membangun kolaborasi yang solid dan tidak berjalan sendiri-sendiri. Ia menegaskan, keberhasilan program pembangunan akan terwujud jika ada sinergi yang harmonis antara kepala desa, BUMDes, dan koperasi.
“Kami satukan forum ini agar komunikasi lebih efektif dan tidak ada tumpang tindih fungsi. Kalau berjalan bersama, semua tantangan bisa diatasi,” tegasnya.
Koperasi Merah Putih Jadi Motor Penggerak
Sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Guntur turut menyoroti peran strategis Koperasi Merah Putih. Ia menyebut, koperasi tak boleh hanya menjadi formalitas, tetapi harus menjadi wadah yang produktif dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
“Koperasi yang sehat akan mendorong partisipasi aktif warga. Ini penting agar koperasi menjadi instrumen pemberdayaan yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Baca Juga: Pemkab Blitar Tetap Berlakukan Pajak MBLB Meski Dihadang Penolakan, Ini Alasannya
Guntur juga menegaskan bahwa tanggung jawab pembangunan ekonomi desa tidak semata-mata di tangan pemerintah pusat, tetapi juga merupakan komitmen kolektif di tingkat daerah, termasuk DPRD sebagai pengawas dan penyambung aspirasi.
Warga Antusias, Desa Optimistis
Reses ini mendapat respons positif dari masyarakat dan perangkat desa. Warga berharap aspirasi yang mereka sampaikan dapat diperjuangkan di tingkat provinsi. Para kepala desa pun menyatakan siap mendukung sinergi lintas lembaga demi kemajuan desa.
“Kalau kolaborasi ini berjalan baik, kekuatan ekonomi desa akan lebih solid. Masing-masing unsur punya peran berbeda yang saling melengkapi,” ujar Guntur dengan optimis.
Komitmen untuk Dapil 7
Menutup kegiatan, Guntur kembali menegaskan komitmennya untuk terus mengawal aspirasi warga Tulungagung, Blitar, dan Kota Blitar agar program pemerintah benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Ini bukan sekadar rutinitas, tapi langkah nyata menuju kemakmuran desa. Aspirasi masyarakat akan terus kami perjuangkan di tingkat provinsi,” pungkasnya.
Reses yang akan berlangsung selama sepekan ini diharapkan mampu memperkuat fondasi ekonomi desa sekaligus mempercepat tercapainya kesejahteraan masyarakat di wilayah Dapil 7.(Jun)