RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Adakan Sosialisasi Pengelolaan Limbah B3 dan Integrasi SIMRS ke Satu Sehat

Kegiatan Sosialisasi Teknis Pengelolaan Limbah B3 Medis dan Integrasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) ke dalam platform Satu Sehat, Selasa, 3 September 2024, di Aula Gaotkaca RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar. (Foto: Achmad Zunaidi/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusanta.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Wlingi menggelar acara Sosialisasi Teknis Pengelolaan Limbah B3 Medis dan Integrasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) ke dalam platform Satu Sehat. Acara yang berlangsung pada Selasa, 3 September 2024, di Aula Gaotkaca tersebut dihadiri oleh sekitar 40 fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di wilayah Blitar.

Acara ini bertujuan untuk memastikan bahwa pengelolaan limbah B3 di fasyankes yang telah bekerja sama dengan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, dr. Endah Woro Utami, MMRS, menyampaikan bahwa rumah sakit memiliki kewajiban untuk berbagi informasi dan pengalaman mengenai implementasi pengelolaan limbah B3 medis.

“Kami berharap fasyankes dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh peraturan,” ujar dr. Endah.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Buka Festival Indonesia Terbesar di Amerika Serikat

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, dr. Deny Christaianto, memberikan apresiasi kepada fasyankes yang telah menjalin kerja sama dengan rumah sakit tersebut. Dalam kesempatan ini, lima fasyankes yang aktif merujuk pasien ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi menerima penghargaan, yakni Puskesmas Wlingi, Puskesmas Gandusari, Puskesmas Talun, Puskesmas Selopuro, dan Puskesmas Kesamben.

Selain itu, beberapa klinik yang turut serta menerima penghargaan adalah Klinik Dharma Husada, Klinik Sovia Medika, Klinik dr. Aris Syamsiatun, Balai Pengobatan Tera Husada, dan Klinik dr. Andi Prasetyo.

“Kami berterima kasih atas kerja sama yang telah terjalin selama ini. Semoga ke depan, kolaborasi kita semakin baik dan terus meningkat,” ungkap dr. Deny.

Pada sesi sosialisasi ini, Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RSUD, dr. Sofiana Anis Sahara, Sp.Mk, memberikan materi tentang pengelolaan limbah B3 di fasyankes. Selain itu, Dwi Laksana, ST, Kepala Instalasi IT, memaparkan mengenai integrasi SIMRS ke dalam platform Satu Sehat.

Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, setiap penghasil limbah B3 wajib mengelola limbah yang dihasilkan. Jika tidak mampu, pengelolaan tersebut harus diserahkan kepada pihak yang memiliki izin dari pemerintah sesuai dengan kewenangannya.

Pengelolaan limbah B3 sangat penting untuk mengurangi risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan serta mendukung tercapainya lingkungan hidup yang bersih dan sehat demi pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, sosialisasi juga mencakup integrasi SIMRS ke dalam platform Satu Sehat. Layanan sistem informasi kesehatan di Indonesia kini tengah mengalami transformasi menuju tata kelola yang lebih kuat, tangguh, dan terintegrasi.

Kegiatan Sosialisasi Teknis Pengelolaan Limbah B3 Medis dan Integrasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) ke dalam platform Satu Sehat, Selasa, 3 September 2024, di Aula Gaotkaca RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar. (Foto: Achmad Zunaidi/Serayu Nusantara)

Salah satu hasil dari transformasi ini adalah penggabungan data rekam medis pasien di fasyankes ke dalam platform Indonesia Health Services (IHS), atau yang lebih dikenal dengan nama SATUSEHAT.

Platform SATUSEHAT merupakan bagian dari pilar keenam transformasi sistem kesehatan nasional yang diinisiasi oleh Menteri Kesehatan, Budi Sadikin. Platform ini diharapkan dapat mendukung implementasi lima pilar transformasi lainnya, seperti transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, serta pengembangan SDM kesehatan yang sedang berlangsung.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan fasyankes dapat mengelola limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku serta mengintegrasikan SIMRS ke dalam Satu Sehat secara digital. (mz-/adv/humas/Jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *