Suasana saat acara arak tumpeng dan warga berebut tumpeng sebagai wujud syukur dan kerukunan. (Foto: dok. Kominfo Kabupaten Kediri)
Kediri, serayunusantara.com – Pemkab Kediri menggelar kontes durian dan sedekah bumi, sebagai wujud rasa syukur dan menyambut HUT Bumi Panjalu ke-1219 bertempat dilapangan desa Puncu kecamatan Puncu, Minggu (19/2/2023).
Kepala Bidang Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, Dwi Kristiono mengatakan, selain sebagai wujud rasa syukur petani dalam menyambut HUT Pemkab Kediri ke-1219 harapannya komoditas pertanian daerah tersebut dapat berkembang.
“Kontes durian itu untuk mencari bibit (durian) unggul lokal, dan durian-durian lain yang juga unggul,” ujarnya.
Dwi menambahkan, agenda ini juga untuk merangsang munculnya durian lokal lereng Kelud bagian utara. Pihaknya juga mengajak, di daerah tersebut masih ada dua jenis durian lokal yang dapat bersaing. Yakni Kelud dan Gadungan.
“Perihal ukuran, kedua durian itu berukuran menengah atau setara durian montong ke bawah. Rasa durian tersebut dinilai manis dengan kombinasi sedikit pahit,” imbuhnya.
Baca Juga: Sukseskan Program Banmod 2023, Disperdagin Kota Kediri Gelar Bimtek Bagi Petugas Kelurahan
Perlu juga diketahui, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu program prioritasnya. Pengembangan yang dilakukan tak hanya durian. Mulai nanas Pasir Kelud 1 (PK-1), kopi, hingga mangga podang.
Sementara itu, Kepala Desa Puncu, Hengki Dwi Setiawan menyebutkan, para kelompok tani ini memang bersemangat untuk menyambut HUT Kabupaten Kediri yang akan jatuh pada 25 Maret mendatang.
Pihaknya berharap, ke depan sektor pertanian di Kecamatan Puncu semakin melimpah, terlebih dengan adanya kegiatan semacam ini yang juga dapat mempromosikan durian asli Puncu.
“Nanti kita akan musyawarahkan lagi bersama kelompok tani, harapan kami akan ini akan kita jadikan agenda tahunan,” pungkasnya.
Sebagai informasi,sebanyak 34 tumpeng yang berisi hasil pertanian dan 1219 durian itu diarak dari Dusun Parang Agung, Desa Asmorobangun menuju lapangan Desa Puncu, masyarakat sekitar pun antusias mengikuti agenda tersebut.
Sepanjang rute, masyarakat sekitar terlihat menunggu di selasar teras untuk melihat langsung bagaimana hasil bumi petani Puncu diarak. Kemudian, di titik finish ribuan warga yang memadati venue acara berebut tumpeng sebagai wujud syukur dan kerukunan. (ati/ruf)